Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5
bagaimamana negara mengelola gerakan separatisme mulai dari
"pencegahan" hingga ke "peredaman". Manakala potensi
sepratisme dan konflik faktual dapat dikelola dengan baik,
hasilnya akan berimplikasi terhadap (1) kelancaran pelaksanaan
agenda nasional; (2) terciptanya keamanan yang kondusif; (3)
terciptanya pemerintahan yang demokratis; (4) terkonsentrasinya
penggunaan dana untuk pembangunan nasional; dan (5)
tertutupnya pintu masuk negara asing untuk campur tangan
dalam masalah domestik Indonesia. Semua implikasi ini adalah
bagian dari prasyarat kokohnya NKRI dibawah pemerintahan
yang amanah (good governance).
3) Kontribusi Kokohnya NKRI terhadap Tannas.
Menurut Sumarsono (2002), konsepsi Tannas Indonesia
adalah pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan
dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang
seimbang, serasi, dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan
secara utuh dan menyeluruh dan terpadu berlandaskan
Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara. Manakala
penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang,
serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan dapat
dilakukan, berarti kuat dan kokohnya dapat diwujudkan. Banyak
bukti emperikal membebani bangsa ini bahwa separatisme yang
melanda Indonesia menyebabkan terbengkelainya sejumlah
agenda pembangunan nasional maupun pembagunan Provinsi
Papua.
b. Verifikasi hasil analisis dengan kondisional.
Menunjuk pada hasil uraian dalam bagian sebelum ini, diperoleh
gambaran bahwa separatisme di Indonesia dipicu oleh kesenjangan
sosial. Namun dari separatisme ini kemudian melebar menjadi konflik
politis dan ideologis yang bersifat vertikal seperti separatisme OPM,
RMS dan Aceh, serta konflik sosial yang bersifat horizontal seperti
65

