Page 14 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 14
16
Eklektik, yang berpandangan bahwa seorang pemimpin muncul
karena sudah memiliki bakat-bakat kepemimpinan yang dibawanya
sejak lahir dan kemudian berkembang karena secara sosiologis
diberi kesempatan oleh masyarakatnya.13
b. Teori Kepemimpinan Visioner ;
Kelompok Kerja Kepemimpinan Lemhannas RI, tahun 2011
merumuskan bahwa ; “ Pada dasarnya kepemimpinan visioner
berawal dari pengembangan visi. Visi merupakan kunci menuju
kepemimpinan yang sukses dalam berorganisasi. Secara sederhana
visi adalah masa depan yang realistis, dapat dipercaya, dan menarik
bagi setiap organisasi. Visi merupakan pernyataan tujuan kemana
organisasi akan dibawa, sebuah masa depan yang lebih baik, lebih
berhasil, atau lebih diinginkan dibandingkan kondisi sekarang 14.
Menurut Andrias Areva ; Visi tidak mungkin diperoleh dari pelatihan
(training) sebab pada hakikatnya visi bukan keterampilan. Visi harus
berangkat dari hati (heart, perenungan, dan proses pembelajaran),
yang kemudian diberi "bingkai" oleh akal budi (ratio, pengetahuan),
dan kemudian direalisasikan lewat tindakan nyata (will,
keterampilan). Kepemimpinan Visioner memerlukan kompetensi
tertentu. Pemimipin visioner setidaknya harus memiliki empat
kompetensi kunci sebagaimana dikemukakan oleh Burt Nanus
(1992), yaitu:
a. Seorang pemimpin visioner harus memiliki kemampuan untuk
berkomunikasi secara efektif dengan manajer dan karyawan lainnya
dalam organisasi.
b. Seorang pemimpin visioner harus memahami lingkungan luar
dan memiliki kemampuan bereaksi secara tepat atas segala
ancaman dan peluang.
13 Sadu Wasistiono, Ms dalam bukunya sebagai ’ Modul Kepemimpinan Pemerintahan
Visioner Untuk Tingkat Utama Badan pendidikan dan Latihan Kementrian Dalam Negeri
14 Pokja Kepemimpinan Lemhannas RI, 2011. Kepemimpinan Visioner.Jakarta,
Lemhannas RI, hal 3

