Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9
63
luar negeri, (c) Pertumbuhan pasar dalam negeri yang cepat. Industri
pendukung yang relevan juga akan menyediakan masukan ke industri hilir
dari industri strategis dan akan dapat bersaing dalam harga dan mutu.
b. Strategi 2 Meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM
m elalui pembinaan kemampuan SDM. Pembinaan yaitu segala usaha,
tindakan dan kegiatan yang berkaitan dengan perencanaan,
penyususunan, pembangunan, pengembangan, pengarahan, penggunaan
serta pengendalian segala sesuatu secara berdaya guna dan berhasil
guna. Pembinaan ini meliputi kegiatan dalam melaksanakan peraturan
supaya dapat dilakukan dan dikerjakan dengan baik, tertib dan teratur
sesuai ketentuan, petunjuk, norma, syarat, sistem dan metoda secara
efektif dan efisien mencapai tujuan dan memperoleh hasil semaksimal
mungkin. Porter (1990) mengatakan bahwa kondisi faktor-faktor
pendukung (factor conditions), yaitu mengacu pada sumber daya yang
mendukung terciptanya keunggulan kompetitif. Faktor tersebut adalah
tenaga kerja yang berkualitas, modal dan infrastruktur baik yang ada dalam
suatu negara yang merupakan faktor pendukung industri dalam persaingan
global.
Porter mengungkapkan bahwa keunggulan kompetitif suatu bangsa
sudah bergeser dari hal-hal yang sifatnya kasat mata seperti sumber daya
alam, ke arah penciptaan dan asimilasi pengetahuan. Dengan perkataan
lain, Porter juga mengatakan bahwa keunggulan kompetitif suatu bangsa
saat ini sangat ditentukan oleh kapasitas ilmu pengetahuan sumber daya
manusianya. Konsep keunggulan kompetitif Porter mensyaratkan
penciptaan dan asimilasi pengetahuan ini sebagai ujung tombak inovasi
yang akan memberikan keunggulan kompetitif. Porter dengan tegas
menuliskan bahwa kesejahteraan suatu bangsa harus diciptakan, bukan
diwariskan, sehingga setiap generasi di suatu bangsa dituntut untuk
berinovasi dan memiliki sumber daya manusia yang berkualitas.

