Page 6 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 6
22
tridharma perguruan tinggi, bahkan pengamalan Pancasila sebagai
suatu budaya di lingkungan kampus.
b. Teori Konstruktivisme
Teori ini berintikan bahwa pengetahuan yang dimiliki
seseorang merupakan suatu hasil konstruksi bentuknya sendiri 2,3
Maksudnya pengetahuan bukanlah sesuatu yang sudah jadi,
melainkan suatu proses yang berkembang secara terus menerus.
Dalam proses itu seseorang memainkan peran yang sangat penting
dalam perkembangan pengetahuannya. Manusia membangun
(merekontruksi) pengetahuan melalui interaksinya dengan objek,
fenomena, pengalaman dan lingkungan. Dengan demikian,
pengetahuan lulusan perguruan tinggi mengenai nilai-nilai dasar
Pancasila tidak terlepas dari interaksinya dengan fenomena, dan
realitas serta lingkungan kampus.
c. Teori Bihavioristik
Teori behavioristik menjelaskan bahwa perubahan tingkah
laku adalah hasil suatu proses pengalaman.234 Hal ini berarti bahwa
pembinaan dan pembelajaran menekankan pada penciptaan
kegiatan naluriah yang dilaksanakan secara berulang-ulang dengan
menggunakan perintah singkat, jelas dan tegas terhadap suatu
aktivitas tertentu. Konsep behavioristik ini memberikan kesempatan
seseorang memahami suatu aktivitas/prilaku dalam waktu tertentu,
sehingga secara sadar seseorang akan menjiwai aktivitas tersebut
dan pada akhirnya akan menjadi kebiasaan secara alamiah.
d. Teori Pembelajaran
Dalam teori pembelajaran akan dikemukakan pandangan dua
orang ilmuan yaitu teori belajar Thorndike dan Dienes. Thorndike
menyebutkan bahwa proses belajar mengajar dikatakan berhasil
23 Slavin, RE. 2002. EducationalPsychology. Boston : Allyn and Bacon, him. 8.
24 Ib id ., him. 8-9.

