Page 14 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 14
16
tertentu mungkin memerlukan tindakan paksaan fisik. Diplomasi
angkatan laut itu dapat dipandang sebagai sarana politik luar negeri,
baik di waktu damai maupun perang. Misalnya di waktu damai
kekautan angkatan laut berusaha untuk menjamin perolehan bahan-
bahan strategis dengan melancarkan pengaruh politik terhadap
“suppliers”, sedangkan di waktu perang sebaliknya kekuatan
angkatan laut mungkin melakukan usaha yang sama dengan
memberikan perlindungan terhadap perdagangan.
Menurut Admiral Turner diplomasi angkatan laut itu baik sekali
dilakukan dengan menyelenggarakan “kehadiran di laut”, yang mana
berarti penggunaan kekuatan angkatan laut tanpa melakukan perang,
untuk mencapai tujuan politik. Kehadiran di Jaut itu dapat dilakukan
dengan dua bentuk penyebaran (deployment) satuan-satuan laut yaitu
penyebaran preventif dan penyebaran reaktif. Penyebaran preventif
berarti penampilan satuan-satuan laut guna mengendalikan
persoalan-persoalan agar tidak meningkat menjadi krisis. Selanjutnya
penyebaran reaktif berarti penampilan satuan-satuan laut untuk
mengatasi suatu situasi krisis. Penyebaran itu harus sesuai dengan
situasi dalam arti dapat menimbulkan ancaman yang dapat
diandalkan terhadap pihak lawan dan perlu memiliki kemampuan
untuk melakukan kontak dalam salah satu tindakan dasar seperti
serangan amfibi, serangan udara, pemboman, blokade atau daya
tahan terhadap pengintaian lawan. Kalau satuan laut kita melakukan
kehadiran di laut kita harus tahu harus bagaimana mengkaitkannya
dengan situasi yang terjadi, sehingga kehadiran dilaut dapat berfungsi
sebagai diplomasi angkatan laut20.
10. Tinjauan Pustaka.
a. Dari studi mengenai diplomasi, didapat beberapa pengertian
atau definisi mengenai diplomasi. Menurut Oxford Dictionary,
diplomasi adalah pelaksanaan dari hubungan internasional melalui
20 Kum pulan K arangan tentang Revolusi Pem ikiran M asalah K eangkatan Lautan,
Karangan Laksamana Muda TN I Soewarso M.Sc, Jakarta, 1986 hal 396-397

