Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10
24
pembinaan membutuhkan kebijaksanaan, sikap-sikap yang
baru (inovatif), biaya dan komitmen, dengan waktu dan
tenaga yang datang dari pucuk pimpinan serta membutuhkan
koordinasi sehingga dihindari pembinaan yang berjalan sendiri-
sendiri.
4) Efektivitas dan kesehatan organisasi; pembinaan organisasi
berorientasi pada hasil dan penyesuaian dengan kemampuan
organisasi untuk mencapai hasil (ingin mencapai efektivitas).
Usaha-usaha dikatakan sehat jika usaha-usaha tersebut
disesuaikan dengan potensi dan kemampuannya. Usaha untuk
mencapai efektivitas dan kesehatan organisasi ditujukan untuk
memajukan harkat kemampuan dan proses sosial dalam
organisasi, yaitu pada aspek kemanusiaan dalam kaitannya
dengan keyakinan, sikap, nilai, kultur, dan proses kerja
kelompok maupun kultur dan proses kerja organisasi secara
keseluruhan.
5) Intervensi yang berencana; dijalankan berupaya untuk
melakukan perubahan, pembaharuan dan penyempurnaan
dalam organisasi, direncanakan secara seksama agar dicapai
efektifltas dan efisiensi perubahan, melalui kegiatan
pendidikan, latihan, metode reflektif, pengamatan diri dan
belajar mengerjakan sendiri.
6) Pengetahuan ilmu perilaku; kegiatan pengembangan dan
pembinaan organisasi tidak saja menangani masalah pekerjaan
manusia di dalam suatu kelompok secara fisik, melainkan
meliputi perasaan, sikap, tingkah laku kebutuhan dan
motivasinya bekerja di dalam kelompok.9
b. Koordinasi menurut Drs. Kunarto, berisi hal-hal yang signifikan
dalam mendorong pengembangan organisasi. Ada 5 (lima) tahap
9 Thoha, Miftah, 1993, Pembinaan Organisasi, proses diagnosa dan intervensi, cetakan
ke-2, Raja Grafindo Persada, Jakarta

