Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9
63
cinta tanah air dan semangat bela negara sehingga kemandirian
bangsa semakin meningkat.
22. Kontribusi Implementasi Kewaspadaan Nasional Terhadap Impor
Pangan guna Mewujudkan Ketahanan Pangan dalam rangka
Kemandirian Bangsa
Implementasi kewaspadaan nasional terhadap impor pangan
dihadapkan pada ketahanan pangan dapat memberikan dampak positif dalam
mewujudkan kemampuan deteksi dini, temu dini, cegah dini dan tangkal dini
terhadap kemungkinan lonjakan impor pangan, sehingga mampu memberikan
kontribusi positif terhadap kewaspadaan pangan. Secara kongkrit kontribusi
atas implementasi kewaspadaan nasional terhadap impor pangan guna
mewujudkan ketahanan pangan dalam rangka kemandirian bangsa adalah
sebagai berikut;
a. Kontribusi Implementasi Kewaspadaan Nasional Terhadap
Impor Pangan guna Mewujudkan Ketahanan Pangan
1) Dengan semakin meningkatnya kesadaran dari aparatur
Pemerintah, Lembaga-lembaga/ institusi - institusi terkait serta
masyarakat umum akan pentingnya kewaspadaan nasional
terdapat impor pangan, akan mampu memberikan kontribusi
positif dalam upaya memenuhi kebutuhan komoditas pangan
utama melalui kemampuan sendiri dan meminimalkan impor.
Menurut Rosita S. Noer (2012) untuk memenuhi kebutuhan
rakyatnya terhadap komoditi pangan utama, Indonesia masih
mengandalkan dan menggantungkan diri kepada impor meski
dengan level yang berbeda. Pada tahun 2011, kontribusi impor
tertinggi dimiliki oleh kedelai ( dimana sebesar 70% kebutuhan
domestik dipenuhi dari impor), kemudian berurut-turut diikuti
oleh gula sebesar 30%, daging sapi 25%, jagung 10% serta
beras 2%. Sikap waspada menghadapi ancaman impor pangan
ini menuntut adanya peningkatan rasa kebangsaan dan
nasionalisme untuk lebih mencintai dan mengkonsumsi produk
pangan lokal. Perlu diciptakan rasa malu dalam pribadi setiap

