Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10
24
bidang sosial budaya. Kondisi ini, yang berlangsung dalam sebuah
masyarakat yang rentan telah menghasilkan peningkatan tindak
kekerasan, baik yang dilakukan secara perorangan (individual
violence) maupun secara kelompok (collective violence). Kasus-
kasus konflik sosial merupakan peristiwa-peristiwa yang bukan
hanya menggugah rasa perikemanusiaan dan bangkitnya
semangat partisan suku bangsa dan solidaritas Agama, tetapi juga
dikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya disintegrasi sosial
yang terjadi setempat, atau bahkan yang paling buruk
menyebabkan disintegrasi nasional.
Demikian pula dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara dalam bingkai paham nasionalisme semakin
terancam dan kehilangan arahnya dalam hubungannya dengan
upaya mencapai cita-cita dan tujuan nasional seperti diamanatkan
dalam pembukaan UUD NRI 1945. Pada saat ini ketika reformasi
sudah berjalan sedemikian lama, wawasan kebangsaan kita terasa
masih memprihatinkan, yang apabila tidak diwaspadai
dikhawatirkan akan melahirkan sebuah disintegrasi bangsa.
Memperhatikan fenomena yang terjadi diberbagai wilayah
Indonesia, terlebih-lebih sejak bergulirnya reformasi 1998 lalu,
konflik sosial yang terjadi diantara komponen bangsa adalah konflik
sosial yang sudah memasuki tahap destruktif. Sebut saja konflik
sosial atau kasus Mesuji tahun 2011 di Kecamatan Mesuji, Ogan
Komering Ilir, Sumatera Selatan yang melibatkan kelompok
masyarakat tertentu dengan kelompok masyarakat tertentu lainnya
yang melibatkan perusahaan PT Silva Inhutani. Selain itu, konflik
sosial di LP Kerobokan Denpasar Bali tanggal 21 Februari 2012,
kerusuhan sosial yang berakhir dengan pembakaran kantor Bupati
Bima NTB, tanggal 27 Januari 2012, kerusuhan sosial antar warga
di dua desa bertetangga di Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi,
Sulawesi Tengah, tanggal 11/2/2012, konflik sosial antar warga di

