Page 12 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 12

26

           kekerasan dengan latar belakang agama yang telah menelan
           korban terbanyak 8.000 - 9.000 orang meninggal dunia, dan telah
           menyebabkan kerugian materi 29.000 rumah terbakar, 45 masjid,
          47 gereja, 719 toko, 38 gedung pemerintahan dan 4 bank hancur.

                     Selanjutnya adalah konflik Sampit yang berlatar belakang
          etnis, yakni antara Madura dan Dayak, telah menyebabkan 469
          orang meninggal dunia dan 108.000 orang mengungsi. Konflik
           kerusuhan di Jakarta yang terjadi pada 1 3 - 1 5 Mei 1998, menelan
          korban 1.217 orang meninggal dunia, 85 orang diperkosa, dan
          70.000 pengungsi.

                     Demikian pula konflik Ahmadiyah di Transito Mataram
          menyebabkan 9 orang meninggal dunia, 8 orang luka-luka, 9 orang
          gangguan jiwa, 379 terusir, 9 orang dipaksa cerai, 3 orang
          keguguran, 61 orang putus sekolah, 45 orang dipersulit KTP, dan
          322 orang dipaksa keluar Ahmadiyah. Kemudian konflik kekerasan
          di Lampung Selatan dengan menelan koran 14 orang meninggal
          dunia dan 1.700 pengungsi.14

                     Berbagai konflik yang melanda anak bangsa di berbagai
          wilayah Indonesia memberikan gambaran bahwa praktek
          nasionalisme yang diharapkan mampu memperkuat persatuan
          sesama bangsa Indonesia masih menemui berbagai kendala, dan
          berakibat pada disintegrasi sosial maupun nasional. Gambaran
          diatas menjadi gambaran fenomena gunung es yang masih
          menyimpan suatu masalah yang lebih besar dan luas dibawah
          permukaan.

                  Kondisi tersebut dengan jelas memperlihatkan suatu kondisi
         yang menyangkut hilangnya instink komunitas secara meluas, yaitu
         dari hilangnya rasa memiliki sekelompok orang terhadap sebuah
         negara bangsa, hilangnya ikatan atau solidaritas komunal, hingga

14Idzam Fautanu, PPRA L Lemhannas RI/2013, Implementasi Nilai-nilai Pancasila untuk
menyelesaikan konflik sosial dan Keagamaan dalam rangka Ketahanan Nasional, ]um al Kajian
Lemhannas RI Edisi 18, Juni 2014 hal. 14-15.
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17