Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10
26
Dalam tulisannya, Bustanul Arifin mengemukakan analisis
ekonomi politik pangan dan pertanian di Indonesia bahwa
pembangunan sektor pangan dan pertanian sangat tergantng pada
kelembagaan dan aturan main yang telah disepakati atau konstitusi
Undang - Undang Negara dalam konteks yang lebih luas serta
kinerja pemerintah (governance).
c. Tulus Tambunan, 2010. Pembangunan Pertanian dan
Ketahanan Pangan9.
Untuk menentukan langkah kebijakan yang harus ditempuh
dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan, penting dipahami
tentang sistem ketahanan pangan yang meliputi 3 (tiga) sub sistem
dari hulu sampai hilir, yaitu sub sistem ketersediaan, distribusi dan
konsumsi. Ketiga sub sistem tersebut saling terkait dan mempunyai
wilayah kerja masing - masing. Fungsi sistem ketersediaan adalah
menjamin pasokan pangan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi
dalam negeri baik dari sisi jumlah maupun kualitas,keamanan dan
kehalalannya. Fungsi sub dstem distribusi adalah untuk menjamin
efisiensi dan efektifitas penyebarluasan pangan yang tersedia
sehingga dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat baik dari
sisi jumlah yang cukup, kualitas yang baik dan harga yang
terjangkau. Adapun fungsi sub sistem konsumsi adalah
mengarahkan agar masyarakat memiliki pola konsumsi pangan yang
efisien dengan memenuhi kaidah mutu keragaman, kandungan gizi,
keamanan dan kehalalan. Indikator keberhasilan dari terwujudnya
sub sistem ketersediaan adalah pangan tersedia dalam jumlah
cukup sesuai kebutuhan dalam negeri dan utamanya bersumber dari
produksi dalam negeri. Indikator keberhasilan sub sistem distribusi
adalah terbangunnya kelembagaan pasar yang efisien.Sedangkan
indikator keberhasilan untuk sub sistem konsumsi pangan adalah
9 Tam bunan, Tulus. 2010. Pembangunan Pertanian dan Ketahanan Pangan. Penerbit Universitas
Indonesia. UI -Press, Jakarta

