Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI

BAB V
IMPLEMENTASI KEWASPADAAN NASIONAL TERHADAP
PELAKSANAAN PENATAAN RUANG YANG DIHARAPKAN

20. Umum
Penataan ruang mempunyai peran dan fungsi strategis dalam menata

pemanfaatan ruang yang mensinergikan kepentingan nasiona! dan daerah untuk
mewujudkan kehidupan nasional yang lebih baik, termasuk dalam upaya antisipasi
terhadap ancaman potensial maupun manifes. Oleh karena itu, implementasi
kewaspadaan nasional terhadap pelaksanaan penataan ruang akan senantiasa
berkaitan dengan implementasi pendekatan praktek nasionalisme dan early
system (peringatan dini, deteksi dini, cegah awal, dan tangkal awal).

Saat ini, nasionalisme bukan lagi dimaksudkan untuk melawan penjajah
tetapi digunakan untuk mengisi kemerdekaan dan melaksanakan pembangunan
dengan membasmi korupsi, menghilangkan kebodohan dan kemiskinan,
menegakkan demokrasi, membela kebenaran dan kejujuran, serta setiap warga
bangsa sungguh dapat mewujudkan cita-citanya. Nasionalisme mengandung
makna affective, yaitu semangat solidaritas, unsur senasib, unsur kebersamaan
dalam segala situasi sehingga seluruh warga bangsa sadar akan kebangsaannya.

Sartono Kartodirdjo (1999: 13)23 menyatakan bahwa masyarakat Indonesia
pasca-revolusi apa lagi pasca-reformasi masih menuntut nasionalisme sebagai
faktor pemicu dalam proses konsolidasi orde sosial-politik yang dibingkai oleh
negara bangsa, terutama jika nasionalisme itu benar-benar disertai dengan kelima
prinsip utamanya, yakni menjamin kesatuan (unity) dan persatuan bangsa,
menjamin kebebasan (liberty) individu ataupun kelompok, menjamin adanya
kesamaan (equality) bagi setiap individu, menjamin terwujudnya kepribadian
(personality), dan prestasi (performance) atau keunggulan bagi masa depan
bangsa.

23 Sartono Kartodirdjo. 1999. Multidimensi Pembangunan Bangsa: Etos Nasionalisme dan Negara
Kesatuan. Yogyakarta: Penerbitan Kanisius.

48