Page 6 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 6
36
perlu segera memiliki acuan yang akurat untuk dapat menyikapi hal
tersebut secara baik. Oleh sebab itu diperlukan adanya kajian
komprehensif untuk menilai dampak yang timbul dari hasil pemekaran
wilayah yang telah terjadi selama ini. Seluruh studi yang disebutkan di
atas telah menunjukkan apa yang terjadi dengan pemekaran daerah
sampai dengan saat ini. Namun begitu, tetap diperlukan suatu metode
evaluasi yang lebih sistematis untuk menunjukkan apakah kebijakan
pemekaran ini telah berhasil mengangkat kesejahteraan masyarakat
di daerah.
Berdasarkan hasil evaluasi Daerah Otonomi Hasil Pemekaran
(DOHP) menunjukkan bahwa mayoritas dari daerah otonom baru
tersebut berkinerja rendah. Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri
Djohermansyah Djohan menyatakan hal tersebut terkait dengan hasil
evaluasi terhadap 205 DOHP. Hasil evaluasi provinsi hasil
pemekaran, Maluku Utara berada di peringkat pertama dengan skor
55.88, kemudian disusul Gorontalo (51,31), Kepulauan Bangka
Belitung (49,64), Sulawesi Barat (46,73), Kepulauan Riau (46,64),
Banten (44,57) dan Papua Barat dengan skor 24,99 berada di posisi
juru kunci. Untuk 10 teratas kota hasil pemekaran adalah Kota Banjar-
baru, Kalimantan Selatan berada di peringkat teratas dengan skor
64,61, Cimahi (60,43), Singkawang (58,12), Tasikmalaya (57,40),
Palopo (57,20), Cilegon (56,62), Banjar (56,36), Batam (55,77),
Tanjungpinang (55,36) dan Tomohon (53,64). Sedangkan berada di
posisi terendah adalah Gunung Sitoli di Sumatera Utara dengan skor
11.89. Sedangkan untuk 10 besar secara berurutan adalah Dhar-
masraya (59,43), Bangka Tengah (59,18), Samosir (58,52), Boalemo
(56,42), Serdang Bedagai (55,35), Bangka Selatan (55,20), Malinau
(54,68), Muaro Jambi (54,43), Bangka Barat (53,66), serta Sumbawa
Barat (53,36). Ada pun kabupaten yang mendapat skor terendah atau
di peringkat 164 adalah Kabupaten di Paniai Papua yang hanya
mengantongi skor 1,18.18
18 http://www.harianhaluan.com/index.php?option=com content&view=article&id=4144:
mavoritas-daerah-hasil-pemekaran-berkineria-rendah&catid=4:nasional<emid=78

