Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9

39

                     Implikasi pemantapan kualitas moral dan etika aparatur
           terhadap good governance berangkat dari kondisi aparatur pemerintah
          saat ini. Beberapa fakta yang menonjol diantaranya adalah:

                    1) Kinerja Aparatur Pemerintah.
                             a) Kemampuan dan sikap aparatur pemerintah.
                                       Data SDM aparatur pemerintah tahun 2003 yang
                             bergelar S1 keatas 17,9%; Sarjana Muda 24,12%; SLTA
                             37,9%; SLTP 14,42% dan SD 5,66% (dari pengarahan
                             Menpan, 2003).17 Fakta tersebut menunjukan bahwa
                            aparatur pemerintah cenderung kurang qualified, kurang
                            kompeten sehingga wawasannya sempit (wawasan
                            global) dan kendala untuk pengembangan diri. Prediksi
                            tahun 2009 kenaikan pada level S1 dan penurunan pada

                            level SLTA kebawah.
                                      Fenomena lain mengarah kepada sikap

                            individualis tidak ada keinginan untuk berkorban demi
                            kepentingan yang lebih luas (ego kedaerahan), sikap asal
                           bapak senang, masih memposisikan diri sebagai orang
                           yang selalu ingin dilayani, kurang terbuka, kurang
                           memiliki komitmen akan tugas (tanggung jawab), tidak
                           inovatif dan responsif terhadap perubahan dan
                           perkembangan jaman. Bahkan yang paling fatal adalah
                           isu putra daerah selalu mengemuka dalam penerimaan
                           dan penetapan suatu jabatan. Kondisi seperti ini akan
                           menyulitkan aparatur pemerintah untuk membentuk
                           partrisipasi masyarakat, kurang profesional, transparan
                          yang pada gilirannya mempengaruhi terwujudnya good
                          governance, Bapennas mengemukakan tentang
                           Governance effectiveness index (2007), Indonesia posisi
                          dibawah yakni -0,41 (score range -2,5 - 2,0) terbaik
                          adalah Singapura 2,41.

Siti Nurbaya Bakar, Menulusuri Perjalanan Birokrasi Indonesia, Catatan Untuk Agenda.
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14