Page 13 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 13

9. Landasan Teori.

        Drucker (1985) mendefinisikan inovasi menjadi (Boult et al., 2009):

                "Inovasi msrupakan a!at baQi s0crar>Q wirausahawart dalam artian msrsfca mortQakspicitasi
               perubahan sebagai kesempatan bagi bisnis atau layanan yang berbeda dari yang lainnya. Hal
                tersebut dapat dikategorikan sebagai disiplin ilmu, dapat dipelajari, dan dapat dipraktekkan.
               Seorang wirausahawan perlu secara sengaja mencari sumber inovasi, perubahan-perubahan,

                 dan gejala-gejala yang mengindikasikan kesempatan-kesempatan yang ada agar menjadi
                  sebuah inovasi yang bemasii. Seiain itu, mereka juga periu mengetanui dan menerapkan

                                                  prinsip-prinsip keberhasilan suatu inovasi.”

    West & Farr (1990) memberikan definisi inovasi lain yaitu serangkaian kegiatan
    yang memperkenalkan elemen baru ke dalam suatu unit dengan maksud
    memanfaatkan unit tersebut secara utuh, sebagian atau lingkungan yang lebih luas
    (Boult et al., 2009). Dari istilah yang cukup kompleks di atas, inovasi dapat
    diartikan sebagai transformasi "ide" menjadi sebuah "pengaruh" atau memberikan
    dampak (Boult et al., 2009). Ulijn dan Weggeman (2001) melakukan kajian
    terhadap beberapa definisi inovasi, kemudian menetapkan kriteria bahwa inovasi
    adalah upaya menciptakan sesuatu yang baru dan berhasil menerapkannya pada
    suatu pasar (Brown and Ulijn, 2004). Unsur pasar menjadi perhatian karena
    kemudian sebuah penelitian yang menghasilkan suatu inovasi harus bermanfaat
    bagi masyarakat luas sebagai bentuk kontribusi terhadap kemajuan suatu bangsa.

        Seseorang ataupun sekelompok orang yang menciptakan sebuah inovasi disebut
    sebagai inovator. Seseorang dapat terlahir sebagai seorang inovator (natural
    innovators) sehingga pola pemikirannya terbilang kritis dan tajam dalam
    menganalisis suatu masalah. Selanjutnya, inovator yang belum terasah {the
    untapped), orang-orang yang termasuk ke dalam kategori ini dapat mengasah
    kemampuan dan sense inovasinya melalui pendidikan, pelatihan, praktik, dan lewat
    berbagai pengalaman. Yang terakhir adalah orang-orang yang tidak termasuk ke
    dalam dua kategori sebelumnya, sayangnya sebagian besar masyarakat bangsa
    Indonesia termasuk ke dalam ketegori ini, yaitu kategori mayoritas dimana mereka
    tidak mau beranjak dari zona nyamannya untuk menjadi seorang inovator.
    Sebenarnya kelompok mayoritas ini dapat menggerakkan diri apabila secara kolektif

                                                                                                                13
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18