Page 12 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 12

90

kekeluargaan, senantiasa akan mengorientasikan bangsa ini membiasakan
diri berkonflik dengan cara cara yang santun.

25. Kebijakan
      Ajakan untuk menggiatkan kembali nilai-nilai luhur Pancasila

sesungguhnya, telah lama disampaikan oleh Presiden kita kepada seluruh
elemen bangsa untuk secara bersama-sama “Menata Kembali Kerangka
Kehidupan Bernegara Berdasarkan Pancasila". Enam tahun yang lalu
tepatnya pada tanggal 1 Juni 2006, Presiden SBY sudah mengajak dan
mengingatkan seluruh elemen bangsa untuk merefleksi kembali nilai nilai
luhur Pancasila. Dalam penutup Pidatonya tersebut sudah sangat jelas
disampaikan dua hal pokok yaitu63 :

        Pertama, bahwa perlunya membangun dialog, membangun

         konsensus bersama dengan dijiwai oleh semangat dan kesepakatan
         para Pendiri Republik ketika dulu mendirikan negara, sem ua untuk
         semua, dalam upaya meletakkan dan menggunakan Pancasila untuk

       m enata kembali kerangka kehidupan bernegara. Kedua, dalam m asa

         transisi ad a kerawanan, ada tantangan, ada ancam an. Oleh karena
         rtu. sem ua, utam anya negara, dapat m engawal dan menciptakan
         kondisi yang kondusif. N egara dengan kewenangannya, harus
         kembali m enegakkan konstitusi, Undang-Undang dan aturan main
         yang berlaku. Proses besar reformasi, demokratisasi dan
         rekonstruksi tetap harus berjalan secara damai, tanpa kekerasan,
         secara tertib dan stabil.

      Lima tahun kemudian dalam Pidatonya pada 1 Juni 2011, Presiden
kembali menyampaikan bahwa untuk menjawab tantangan kini dan masa
depan, Pancasila harus kita revitalisasi dan aktualisasikan. Sejak awal,
Pendiri Republik dengan arifnya, disertai pemikiran yang luas dan
menjangkau ke depan, telah membangun konsensus yang bersifat
mendasar, yaitu Indonesia adalah negara berke-Tuhan-an, negara yang
ber-Tuhan dan sekaligus negara nasional, bukan negara agama. Meskipun
bukan negara berdasarkan agama, tetapi agama mesti dijunjung tinggi,
kehidupan masyarakat haruslah religius, bukan sekuler dalam arti
meminggirkan agama dan tidak mengakui adanya Tuhan. Dalam pidatonya

     63 DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono, Menata Kembali Kerangka Kehidupan
Bernegara Berdasarkan Pancasila, Pidato Presiden Republik Indonesia dalam rangka
memperingati Hari Lahir Pancasila Jakarta Convention Center, 1 Juni 2006,
http://www.presidensby.info/index.php/pidato/2006/06/01/248.html
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16