Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9
25
miskin dan .berpenghasilan rendah. Ketiga, sekitar 60 % petani kecil
adalah net customer beras. Keempat, rata-rata pendapatan petani
padi sekitar 30 % dari total pendapatan keluarga petani.
Produksi beras selama tahun 2005-2009 telah menunjukkan
hasil yang baik, pada tahun 2007 produksi padi dari 57,16 juta ton naik
menjadi 60,44 juta ton atau meningkat menjadi 3,69 % sehingga terjadi
surplus 3,17 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), demikian juga pada
tahun 2009 telah mencapai 100,5% dari target. Namun hal itu tidak
berlangsung pada tahun berikutnya, justru mengalami penurunan
produksi. Pada tahun 2011 produksi pangan hanya mencapai 65,39 juta
ton GKG dibanding target, yakni sejumlah 70,06 GKG, sehingga
terpaksa dilakukan impor beras sejumlah 1,22 juta ton atau setara
dengan $ 861,23 juta.23
Masalahnya adalah masih mengandalkan pulau Jawa sebagai
penghasil utama beras yang sampai saat ini menghasilkan sekitar 56 %
produksi beras nasional. Padahal lahan sawah di pulau Jawa
mengalami penciutan luas lahan yang cukup signifikan akibat
pertambahan penduduk dan perkembangan industri. Alih fungsi lahan
sawah di Indonesia diperkirakan mencapai 65.000 ha/tahun.
Permasalahan lainnya adalah kelangkaan pupuk bersubsidi sehingga
harganya membumbung tinggi. Penyebabnya antara lain, masalah
struktur pasar yang cenderung oligopolis, distribusi pupuk masih
lemah, konspirasi antar kepentingan untuk memperoleh rente ekonomi,
masalah pemakaian pupuk yang boros dan pasokan dari pabrik pupuk
yang tersendat. Hal lainnya adalah turunnya harga saat musim panen
raya tiba, dikarenakan melimpahnya padi, dan ini terjadi di berbagai
23 Badan Pusat Statistik. 2011. Statistik Indonesia (Statistical Year Book of Indonesia)