Page 11 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 11
27
350.000 ton, pada 2010 naik menjadi 1,5 juta dan 3,5 juta pada 2011,
sebanyak 30% atau 1,5 juta ton diserap di industri pakan.25
Permasalahan utama dalam produksi jagung adanya kesulitan
dalam pasca panen, jagung sulit dikeringkan. Panen raya berlangsung
di musim hujan, umumnya petani hanya mengandalkan terik matahari
sehingga mengalami kerepotan bila panen di musim hujan. Padahal
panen raya berlangsung di musim hujan, jagung berlimpah tapi
kualitasnya kurang bagus. Kualitas membaik kalau musim kemarau.
Harga jual jagung lokal rendah, karena kadar air masih mencapai 15%
serta banyaknya tengkulak yang merugikan para petani jagung.
Masalah lainnya adalah belum optimalnya pemakaian benih hibrida,
masih perlu perluasan lahan, pemakaian pupuk yang masih perlu
ditingkatkan, belum optimalnya pendampingan dan penyuluhan serta
perlunya bantuan permodalan bagi para petani jagung.
c. Kondisi pengelolaan dan pemberdayaan pangan kedelai.
Kedelai merupakan salah satu tanaman polong-polongan yang
menjadi bahan dasar banyak industri makanan seperti kecap, tahu, dan
tempe Produksi kedelai Indonesia dari tahun ke tahun berfluktuasi
setiap tahun. Selama kurun waktu 10 tahun terakhir terjadi peningkatan
yang sangat kecil yaitu luas panen sebesar 2,72 %, produktivitas 1,22
% dan produksi 4,06 %. Dari kurun waktu tersebut produksi tertinggi
kedelai terjadi pada tahun 2008 dan 2009. Rata-rata kebutuhan kedelai
setiap tahunnya ± 2.300.000 ton. Produksi dalam negeri pada tahun
2011 baru mampu memenuhi ± 907.031 ton atau ± 41,22 % dari
kebutuhan.26 Pada tahun 2012 ARAM mencapai 870.068 atau 37,85 %
25 Badan Pusat Statistik. 2011 Statistik Indonesia (Statistical Year Book of Indonesia),ibid.
26 Badan Pusat Statistik. 2011. Statistik Indonesia (Statistical Year Book of Indonesia),ibid