Page 12 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 12

28

dari total kebutuhan, kekurangannya berasal dari impor. Rendahnya
produktivitas kedelai di tingkat petani yang rata-rata hanya mencapai
1,3 ton/ha ( beberapa varietas unggul dapat mencapai 2,1 s/d 2,3
ton/ha) dikarenakan belum diterapkannya teknologi spesifik lokasi.
Selain itu harga kedelai di tingkat petani yang berfluktuatif dan
cenderung rendah merupakan penyebab utama berkurangnya minat
petani menanam kedelai.

         Permasalahan dalam pengembangan kedelai secara umum
adalah sebagai berikut, pertama, penerapan teknologi berjalan lambat.
Kedua, penggunaan benih bermutu masih rendah. Ketiga, penggunaan
pupuk berimbang; bio hayati dan organik masih rendah. Keempat,
kompetisi lahan dengan komoditi lain seperti dengan jagung dan
kacang-kacangan. Kelima, harga kurang menarik dibandingkan
komoditas lain Keenam, masih dianggap sebagai tanaman sela dalam
sistem budidaya. Ketujuh, pemasaran kurang terjamin. Kedelapan,
lemahnya akses petani terhadap sumber permodalan dan pembiayaan
usaha. Kesembilan, kelembagaan dan kemitraan agribisnis kedelai
belum berkembang Kesepuluh, kebijakan impor yang tidak dibatasi
dalam bea masuk.

d. Kondisi pengelolaan dan pemberdayaan pangan gula.
         Dewasa ini, industri gula nasional mengalami kemunduran dalam

hal jumlah pabrik gula dan produksi. Menurut Dewan Gula Nasional
(2010), dari 179 pabrik gula milik negara, kini tinggal 62 pabrik gula
yang aktif, 43 pabrik dikelola oleh BUMN dan 19 pabrik dikelola oleh
swasta. Luas area tebu sekitar 341.057 ha yang umumnya berada di
Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung dan Suwalesi Selatan. Pada saat
ini, luas areal tanaman tebu mencapai 473 ribu hektar dengan total
produksi sebesar 3.159.836 ton, sekitar 289 ribu hektar (61%) berada di
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17