Page 6 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 6

62

2) Karakter atau kepribadian politik masyarakat sesuai dengan
jiwa demokrasi. Karakter atau kepribadian politik dapat diartikan
sebagai sejumlah respon politik berupa motivasi, komitmen dan loyalitas
politik. Karakter atau kepribadian bangsa Indonesia yang berkaitan
dengan dimensi politik, yang diharapkan bisa dibina lewat pendidikan
politik yang dapat diindikasikan sebagai berikut:

          a) Masyarakat yang dengan sadar mentaati, menghormati
          hukum dan hak azasi manusia, memiliki disiplin pribadi dan
          loyalitas yang tinggi. Dengan demikian segala kegiatan yang
         dilakukan oleh masyarakat selalu mengacu pada aturan dan
         koridor hukum yang berlaku.

         b) Masyarakat yang memiliki pandangan jauh kedepan,
         mempunyai sikap nasionalisme yang kuat, dengan tekad
         perjuangan mencapai taraf kehidupan bangsa yang lebih tinggi,
         berkeadilan dan berkesejahteraan, didasarkan pada kemampuan
         obyektif dan kekuatan kolektif bangsa Indonesia sendiri.

         c) Masyarakat yang ikut aktif berpartisipasi dan kreatif dalam
         kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya dalam kegiatan
         pembangunan nasional dan pembangunan politik. Dengan
         demikian masyarakat selalu berfikir bagaimana secara bersama-
         sama memajukan negeri ini.

3) Meningkatnya partisipasi politik masyarakat. Partisipasi politik
akan dapat terwujud melalui pendidikan politik dan pembudayaan kaidah
di berbagai bidang. Wujud dari partisipasi masyarakat tersebut dapat
terlihat antara lain dengan adanya kepercayaan kepada penyelenggara
negara terhadap kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan, rakyat bersedia
dengan rela berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan politik serta proses
dalam pengambilan keputusan sampai dengan pelaksanaannya, rakyat
tidak hanya berpartisipasi lima tahun sekali dalam pemilihan umum saja
akan tetapi setiap saat, karena rakyat merasa ikut memiliki baik proses
maupun hasil-hasil pembangunan nasional pada umumnya.
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11