Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5

35

a. Merosotnya Jiwa Nasionalisme
           Kondisi pengelolaan wilayah dan kekuatan pendukungnya

pada saat ini, diantaranya telah menunjukkan ada penonjolan
kepentingan individu atau kelompok, seperti dominasi perolehan
manfaat pengelolaan sumber kekayaan alam yang mengalir kepada
sejumlah kecil individu atau kelompok, serta pengabaian terhadap
kepentingan masyarakat luas bahkan negara terkait dengan dampak
negatif yang terjadi dalam pengelolaan. Situasi tersebut secara
mendasar berpangkal pada persoalan nasionalisme bangsa yang
masih belum optimal, sehingga motivasi untuk menempatkan kepenĀ­
tingan masyarakat luas serta kepentingan bangsa dan negara di
atas kepentingan individu, kelompok maupun golongan.

          Orientasi yang tinggi terhadap kepentingan sosial ekonomi,
mendorong bagian-bagian dari anak bangsa lebih mengutamakan
kepentingannya sendiri, antara lain sebagaimana dilakukan para
penambang pasir di P. Nipah dan sekitarnya yg mendapat untung
besar dari kegiatannya dengan mengabaikan realitas bahwa hal itu
di samping merusak lingkungan (mengakibatkan tenggelamnya
pulau) juga berdampak terhadap kepentingan nasional. Demikian
juga dengan aktivitas para pembalak liar, yang bahkan mau mengĀ­
geser patok perbatasan untuk memperlancar usahanya. Kelemahan
menyangkut SDM khususnya di daerah-daerah terpencil dan di
kawasan perbatasan, juga sering menjadikan mereka kurang
memiliki kebanggaan atas wilayahnya yang luas dan kaya sumber
daya sehingga mudah terlibat dalam aktivitas illegal yang dilakukan
pihak asing. Semangat bela negara dan rasa cinta tanah air yang
telah terpupuk selama perjalanan perjuangan bangsa, telah
dihadapkan pada tantangan yang berat akibat pengaruh persepsi,
sikap dan perilaku yang menonjolkan semangat kebebasan dan
keterbukaan berdimensi individualistik, serta konsumeristik yang
semakin menggejala pada beberapa dekade terakhir. Belum
optimalnya nasionalisme bangsa yang antara lain juga tergeser oleh
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10