Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9

39

Garam dari India, Daging dari AS, Australia dan Brasil, Gula dari
India dan Thailand dan lainnya dengan tingkat ketergantungan
sebagai berikut ketergantungan impor susu (70 persen dari
kebutuhan), gula (30 persen), garam (50 persen), gandum (100
persen), kedelai (70 persen), daging sapi (30 persen), induk ayam,
dan telur Berikut tabel data nilai impor pangan nasional periode
2010 - semester II 201121 :

                      ■- .I  - s , 2010 :                                     "

B eras segar                                                 3 6 0 78*»             620 523
B eras o lal.au                                                       5                       35

G andum segnr                                                1.4 2 9 .3 5 6        4 7 1 .2 1 4
                                                                                    1 1 6 .9 2 4
G a n d u m o lah an                                         3 9 8 .0 5 8           181.366

Jagung Segar                                                 369 077                  1 5.746
                                                                                      6 1 .1 2 7
Jagung O lah an                                              1 1 5 .1 6 1
                                                                                            831
K cg Tanah segar                                             2 2 2 .6 5 0          2 92.591

K cp. T anah o lahan                                         2.7 9 9                  1 0 .4 0 1
                                                                                                7
K edelai S eg ar                                             8 4 0 .0 3 6                         1

K edelai o lah an                                            3 1137              1 .7 9 7 .5 8 2

Ubi K ayu Segar                                              45

U bi K ayu O lah an                                          I5

lo ta l                                                      3 .8 9 3 .8 3 9

Stu iib ci BP S. .lio la h P u sd a im K em eu ia u ; o | |

         Tingginya volume impor komoditas pangan berakibat pada
defisit neraca perdagangan komoditas pangan. Rata-rata defisit
pada periode tahun 2000 sampai 2007 mencapai lebih dari US$
1,831 miliar. Apabila tidak terdapat upaya-upaya serius untuk
meningkatkan produktivitas pangan nasional, maka nilai defisit
neraca perdagangan tersebut akan terus terjadi—bahkan dengan
tren yang meningkat—di masa-masa mendatang sejalan dengan
semakin mahalnya harga komoditas pangan di seluruh dunia.
Banjirnya produk pangan impor dengan harga murah, lambat laun
dapat menghancurkan daya tahan pertanian di dalam negeri
sehingga akan berdampak pada ketahanan pangan menjadi rapuh
dan kemandirian bangsa terutama pangan menjadi sulit diwujudkan.

www.bps go.id
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14