Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 8

24

           keluaran (output), semua komponen ini saling terkait dan
           saling mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya.

           Sesuai dengan ciri-ciri kesisteman, dapat diterapkan bahwa
  kondisi dan permasalahan optimalisasi pengelolaan sumberdaya
  produksi pertanian pangan saat ini sebagai masukan (input),
 dikaitkan dengan faktor internal dan eksternal yang memiliki peluang
 dan kendala dalam proses pengambilan keputusan yang dirumuskan
 dalam bentuk kebijakan, strategi dan upaya yang menghasilkan
 kondisi pengelolaan sumberdaya produksi pertanian pangan yang
 diharapkan sebagaW keluaran (output), berkontribusi terhadap
 ketahanan pangan dan kemandirian bangsa (out come). Kondisi
 tersebut sesuai dengan teori kesisteman yang menunjukan saling
ketergantungan dan keterkaitan antara unsur komponen yang satu
dengan unsur komponen yang lain. Perubahan pada satu komponen
akan mempengaruhi komponen lainnya dan berpengaruh pula
terhadap hasil yang dicapai.

Tinjauan Kepustakaan.

a. Tri Wahyu Nugroho, SP. MSi., menulis tentang “Tantangan
Dalam Mewujudkan Lahan Pertanian Pangan Abadi”. Dalam
tulisannya disampaikan bahwa sebuah tantangan yang sangat besar
guna mewujudkan keinginan untuk lahan pertanian pangan abadi.
Berbagai persoalan mendasar menghadang di depan mata. Yang
pertama adalah, lemahnya perangkat hukum formal yang ada di
Indonesia, kondisi ini memberikan peluang yang cukup besar bagi
pihak tertentu untuk memperebutkan lahan pertanian untuk
kebutuhan lainnya. Kedua adalah, kurang terpadunya rencana tata
ruang dan wilayah yang ada di Indonesia. Tidak adanya sinkronisasi
pembagian tata ruang dan wilayah antara pemerintah pusat dan
daerah, memberikan peluang bagi banyak kepentingan untuk
bermain di dalam mengatur rencana tata ruang dan wilayah suatu
daerah. Ketiga, lemahnya sistem pengawasan pemerintah, terkait
pengalihfungsian lahan khususnya yang terjadi dalam skala kecil.
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13