Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI

25

kesejahteraan. Memang era paska perang dingin, masih ada
negara-negara tetap mempertahankan kekuatan persenjataannya,
dalam rangka memainkan pengaruhnya, namun banyak negara-
negara lebih menikmati hubungan kerjasama dengan keuntungan
timbal balik tanpa adanya ketegangan politik yang berarti. Negara-
negara melakukan hubungan diplomatik sebagai instrument dalam
melaksanakan hubungan internasional. Negara-negara membangun
hubungan dagang, saling tukar menukar pengetahuan dan teknologi,
membuka pintu bagi investor, wiraswasta, turis. Negara-negara
berkolaborasi dalam menghadapi berbagai macam masalah umum
bersama, dan mengikatkan diri secara bersama dalam perjanijian
internasional, baik tingkat bilateral maupun multilateral untuk tujuan
tersebut. Dalam kaitan kolaborasi inilah, kerjasama luar negeri perlu
dilakukan untuk mencapai tujuan kepentingan masing-masing
negara dalam kerangka saling menguntungkan.

b. Sumaryo Suryokusumo, Praktik Diplomasi, STIH
“ IBLAM” , Depok, 2004. Buku ini memberikan gambaran tentang
keterkaitan antara diplomasi dan politik luar negeri dalam kaitannya
dengan hubungan antar negara. Diplomasi berkaitan dengan seluruh
proses dalam hubungan luar negeri. Dalam arti luas, diplomasi dan
politik luar negeri mempunyai pengertian yang sama, namun dalam
arti sempit, diplomasi terkait dengan cara dan mekanisme
sedangkan politik luar negeri menyangkut tujuan dan maksud.
Dalam konteks ini, diplomasi mencakup teknik operasional dimana
suatu negara mencari kepentingan di luar wilayah yurisdiksinya.

Diplomasi, politik luar negeri, dan hubungan antar negara
merupakan tiga subyek yang bukan sekedar saling melengkapi saja,
tetapi merupakan satu rangkaian terpadu, karena ketiganya
membentuk satu kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah. Di
satu pihak, politik luar negeri menyangkut isi dan substansi dari
hubungan luar negeri, di pihak lain, diplomasi mengatur cara-cara
untuk melaksanakan politik luar negeri atau menentukan taktik guna