Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10

78

  mudah dilakukan, dan ini dapat memberikan kontribusi pada
  pertumbuhan ekonomi di wilayah perbatasan.

           Dalam aspek pegembangan kemitraan dalam pengelola-
  an perbatasan, hams direncanakan bagaimana membangun
  dan memperluas kemitraan dengan semua stakeholders/
  pemangku kepentingan dan jaringan strategisnya, yang
  memiliki visi dan misi yang sejalan untuk mendongkrak
  pertumbuhan ekonomi kawasan perbatasan dan peningkatan
  kesejahteraan masyarakat diperbatasan secara nyata. Pola
  kemitraan yang akan dilaksanakan melibatkan semua sektor
 termasuk lembaga swadaya masyarakat dan perguruan tinggi
 untuk memajukan wilayah perbatasan.

          Agar rencana tersebut diatas dapat berjalan dengan
 lancar dan mencapai hasil yang diharapkan, perlu dibentuk
 organisasi gabungan yang terdiri dari semua stakeholders.
 Organisasi yang dibentuk ini harus dapat melaksanakan
 kerjasama ekonomi regional dan pola kemitraan dikawasan
 perbatasan. Untuk menjamin kelancaran pelaksanaannya maka
 perlu dilakukan kegiatan pengawasan dan evaluasi dimulai
 sejak tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengakhiran.
 Kegiatan pengawasan dan evaluasi ini ditujukan untuk men-
cegah supaya tidak terjadi penyimpangan terhadap pencapaian
sasaran, dan yang lebih penting adalah mencegah terjadinya
penyimpangan terhadap dukungan anggaran dan kemungkinan
adanya upaya-upaya pengusaha hitam untuk memonopoli
perdagangan di wilayah perbatasan.

         Melalui kerjasama ekonomi regional dan pengembangan
kemitraan, kesejahteraan masyarakat di kawasan perbatasan
akan meningkat. Sejalan dengan meningkatnya kesejahteraan
masyarakat, dapat menghilangkan keterpengaruhan negara
tetangga terhadap nasionalisme masyarakat Indonesia yang
ada di kawasan perbatasan. Dengan nasionalisme yang tinggi
maka akan dapat mewujudkan terjaminnya penegakan
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15