Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9
g. Gatra Sosial Budaya
Masyarakat di wilayah perbatasan yang secara ekonomi masih tertinggal
juga masih lemah dalam bidang sosial budaya. Ketahanan sosial budaya
memerlukan dukungan pendidikan yang kuat sebagai proses pewarisan dan
pengembangan budaya yang lebih maju. Tingkat pendidikan yang rendah
menyebabkan ketidakmampuan masyarakat dalam membentuk dan
mengembangkan kehidupan sosial budayanya sebagai masyarakat Indonesia
yang berkualitas, maju, dan sejahtera. Demikian pula daya tangkal terhadap
penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional
menjadi lemah. Kondisi sosial budaya tersebut akan mudah membawa
anggota masyarakat untuk terjebak kepada berbagai pelanggaran termasuk
kepada tindak pidana narkoba. Karena itu, kondisi sosial budaya memiliki
pengaruh terhadap upaya pemberantasan narkoba di wilayah perbatasan.
h. Gatra Pertahanan dan Keamanan
Wilayah perbatasan negara merupakan tempat keluar masuk yang rentan
terhadap peredaran narkoba karena berbagai faktor yang melemahkan
pertahanan dan keamanan seperti kurangnya jumlah personel dibandingkan
dengan luas wilayah perbatasan yang harus dijaga, sarana dan prasarana,
anggaran serta kesejahteraan anggota yang bertugas di wilayah perbatasan.
Akibatnya wilayah perbatasan rawan terhadap ancaman dan gangguan
terhadap keamanan negara. Peredaran narkoba di wilayah perbatasan erat
kaitannya dengan kemampuan pertahanan dan keamanan. Lemahnya bidang
pertahanan dan keamanan berpengaruh terhadap pemberantasan narkoba di
wilayah perbatasan.
19. Peluang dan Kendala
Berdasarkan pada kondisi lingkungan strategis sebagaimana yang diuraikan di
atas, maka dapatlah diidentifikasi sejumlah peluang dan kendala yang dihadapi
dalam rangka optimalisasi pemberantasan peredaran narkoba di wilayah
perbatasan guna meningkatkan stabilitas keamanan dalam negeri dalam rangka
ketahanan nasional, sebagai berikut:
67

