Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9
35
Dari tabel Kekuatan di atas dapat dilihat bahwa variabel “Agenda
Musrenbang” memiliki Nilai Urgensi dan Bobot Faktor tertinggi, yaitu 4 dan
40%. Sedangkan variabel “ABK dan KPJM” memiliki NU dan BF terrendah,
yaitu 1 dan 15%. Jumlah total skor untuk Kekuatan adalah 295.
Tabel 3.2 Weaknesses (Kelemahan)
No Variabel NU BF NUxBF
1 Permasalahan Kepegawaian Daerah 2 30 60
2 Lemahnya Monitoring dan Evaluasi 3 20 60
3 Lemahnya Mekanisme Perencanaan 4 10 40
Pembangunan Daerah 1 40 40
4 Rendahnya Kualitas Pelayanan Publik 100 200
Jumlah
Dari tabel Kelemahan di atas dapat dilihat bahwa variabel “Mekanisme
Perencanaan Pembangunan Daerah” memiliki NU tertinggi tetapi BF
terrendah, yaitu 4 dan 10%. Sedangkan variabel “Kualitas Pelayanan
Publik” memiliki NU terrendah tetapi BF tertinggi, yaitu 1 dan 40%. Jumlah
total skor untuk Kelemahan adalah 200. Oleh karena itu, strategi yang
diambil dari faktor internal adalah strategi Kekuatan, karena skor Kekuatan
(295) telah mengalahkan skor Kelemahan (200).
Tabel 3.3 Opportunities (Peluang)
No Variabel NU BF NUxBF
1 Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan 3 30 90
2 Koordinasi Penataan Ruang dan Wilayah 4 40 160
3 Koordinasi Pembangunan Perbatasan 2 20 40
4 Koordinasi Mitigasi Bencana. 1 10 10
Jumlah 100 300
Dari tabel Peluang di atas dapat dilihat bahwa variabel “Koordinasi
Penataan Ruang dan Wilayah” memiliki NU dan BF tertinggi, yaitu 4 dan
40%. Sedangkan variabel “Koordinasi Mitigasi Bencana” memiliki NU dan
BF terrendah, yaitu 1 dan 10%. Jumlah total skor untuk Peluang adalah 300.