Page 11 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 11
37
- Rendahnya kualitas Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
2. Strategi S-O sebagai variabel otonomi daerah yang diharapkan.
- Sudah lengkapnya Peraturan Perundang-Undangan sektoral
- Sudah adanya sinkronisasi Peraturan Perundang-undangan Pusat
dan Daerah
- Memiliki agenda Musyawarah Perencanaan Pembangunan setiap
tahun
- Diberlakukannya Sistem Penganggaran Berbasis Kinerja dan
Kerangka Penganggaran Jangka Menengah
- Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan
- Koordinasi Penataan Ruang dan Wilayah
- Koordinasi Pembangunan Perbatasan
- Koordinasi Mitigasi Bencana.
Selanjutnya strategi S -0 (Strengths and Opportunities) ini yang akan
dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan W -T (Weaknesses and
Threats) tersebut di atas.
13.lmplikasi Otonomi Daerah terhadap Keamanan dan Kesejahteraan
Masyarakat dan Implikasi Keamanan dan Kesejahteraan Masyarakat
terhadap Keutuhan NKRI.
a. Implikasi Otonomi Daerah terhadap Keamanan dan
Kesejahteraan Masyarakat
Dari gambaran di atas, dapat dikatakan bahwa pelaksanaan otonomi
daerah belum optimal dan belum menunjukkan arah sesuai dengan tujuan
dan cita-cita nasional. Dari sudut penciptaan kesejahteraan, ternyata masih
dijumpai kesenjangan pembangunan antar-daerah dan antar-wilayah yang
tinggi. Masih rendahnya pemahaman akan desentralisasi daerah, seperti,
segi kuantitas dan kualitas pemberian pelayanan publik yang
diselenggarakan pemerintah daerah belum nampak adanya perubahan