Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 7

73

         politiknya harus ditinggalkan, hal ini berarti seorang pejabat
         negara harus berkonsentrasi untuk mengurus negara dengan
         benar, walaupun tanpa harus menghapuskan identitas atau
         latar-belakang politiknya.

                  Oleh karena itu, dalam era transisi demokrasi seperti
         saat ini, diperlukan netralitas pemimpin yang berasal dari
         parpol pada saat menjabat, sehingga perhatian, pikiran dan
         tindakannya dapat terpusat untuk kepentingan rakyat. Sikap
         tersebut menuntut para politisi untuk meminimalisasikan
         kepentingan pribadi dan kelompok, dan sebaliknya
         memaksimalisasikan kepentingan bangsa/negara yang lebih
         besar.

         5) Pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan
         Aparatur Negara, BKN dan seluruh Kementerian/Lembaga
         wajib untuk menerapkan mekanisme reward and punishment
         terhadap seluruh aparaturnya agar mampu memberikan
         pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Aparatur negara
         merupakan kelompok pemimpin dalam tata administrasi
         negara, yang diberikan otoritas untuk mengatur masyarakat
         dan dapat mempraktekkan nilai kenegarawanan dalam
         pelaksanaan tugas dan fungsinya. Diperlukan indikator
         kinerja yang dapat mengukur performa Aparatur negara,
         sehingga setiap pencapaian prestasi perlu diberikan reward,
         dan yang tidak perform harus diberikan punishment agar
         dapat mengoreksi diri dan meningkatkan kinerjanya.

b Upaya pada Strategi-2 Menata mekanisme pemilihan
pemimpin tingkat nasional

         Upaya yang dapat dilakukan adalah:

         1) Kemendagri, KPU dan Bawaslu bersama dengan
         Komisi II DPR melakukan kajian, re-inventarisasi dan
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12