Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10

50

penguasaan faktor-faktor produksi kepada para konglomerat.
Akibatnya jumlah penduduk miskin masih besar di Indonesia.
Beruntung, pemerintah secara makro dapat menjaga stabilitas
ekonomi, sehingga ekonomi mikro meskipun belum mantap tetapi tidak
sampai menimbulkan gejolak seperti akibat atau dampak krisis
ekonomi dan moneter tahun 1997 yang menyebabkan tindakan
anarkis hampir di seluruh wilayah Indonesia yang dikenal dengan
Kerusuhan Mei 1998. Namun demikian masih besarnya kesenjangan
dan ketidakmerataan pendapatan dapat mengundang tindakan-
tindakan anarkis, seperti pada peristiwa pembakaran kantor-kantor
pemerintah di NTT akibat kebijakan pemerintah daerah dalam
pengelolaan tambang untuk menaikkan Pendapatan Asli Daerah,
sehingga diperlukan adanya penegakan hukum.

g. Aspek sosial budaya.

         Pada aspek sosial budaya, yang menjadi isu utama adalah
perubahan perilaku sosial, pendidikan dan kesehatan. Sejak terjadi
reformasi nasional tahun 1998, perilaku sosial masyarakat Indonesia
mengalami perubahan, dari masyarakat yang terkungkung akibat
kebijakan represif pemerintah menjadi masyarakat yang terbuka,
bebas dan berani. Sementara tingkat pendidikan dan kesehatan
masyarakat masih rendah. Dalam kehidupan masyarakat yang
demikian itu, tindakan-tindakan anarkis mudah terjadi, karena
beberapa hal, seperti ketidaktahuan masyarakat terhadap peraturan
dan hukum yang berlaku sehingga melakukan tindakan yang
menyimpang dan merugikan masyarakat yang lain, masyarakat tahu
peraturan dan hukum tetapi berani melakukan pelanggaran karena
aparat penegak hukum merasa gamang dalam melakukan penindakan
sehingga tidak takut melakukan perusakan-perusakan terhadap
fasilitas umum, dan Iain-lain.

h. Aspek pertahanan keamanan.

         Pada aspek Hankam, yang menjadi isu utama adalah konflik,
semangat bela negara, dan pengembangan kekuatan pertahanan dan
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15