Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 7
47
b. Aspek demografi.
Pada aspek demografi, yang menjadi isu utama adalah
kuantitas, kualitas dan persebaran penduduk. Kuantitas penduduk
Indonesia pada tahun 2013 ini diperkirakan berjumlah lebih dari 240
juta jiwa. Besarnya jumlah penduduk tersebut tidak disertai
penyebaran penduduk yang merata dan kualitas sumberdaya manusia
yang memadai. Sebagian besar penduduk terpusat di Jawa, Bali, dan
Madura sementara pulau-pulau lain relatif lebih jarang penduduknya.
Hal ini karena infrastruktur di pulau Jawa, Bali dan Madura relatif lebih
maju, sehingga migrasi dari luar jawa ke pulau Jawa, dan sebaliknya
masih terjadi ketimpangan. Begitu juga antara Kota dan Desa, terjadi
ketimpangan dalam hal jumlah dan migrasi penduduk, karena yang
terjadi adalah urbanisasi. Tindakan anarkis rawan terjadi di daerah-
daerah yang padat penduduknya atau daerah-daerah yang potensial
sebagai daerah tujuan migrasi penduduk, seperti daerah-daerah pusat
pertumbuhan dan pusat pemerintahan. Penegakan hukum terhadap
tindakan anarkis di daerah padat penduduk dengan daerah yang
jarang penduduknya bisa dilaksanakan dengan pendekatan-
pendekatan hukum sesuai ancaman yang berbeda.
c. Aspek sumber kekayaan alam (SKA).
Pada aspek SKA, yang menjadi isu utama adalah potensi,
persebaran dan pengelolaannya. Potensi SKA Indonesia tersebar tidak
merata di darat, laut, udara dan yang terkandung didalamnya. Di darat
SKA hutan sangat besar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan
Papua, dan termasuk di pulau Jawa. Di laut, Indonesia kaya akan
potensi perikanan, karang dan biota laut lainnya. Di udara, Indonesia
mempunyai iklim tropis yang menjadikan wilayah Indonesia hanya
mengalami dua musim yaitu musim hujan dan kemarau, disamping itu
juga memiliki geostationer orbit untuk mengembangkan jaringan
komunikasi dan informasi. Di bawah daratan dan lautan, terkandung
cadangan minyak, gas dan bahan mineral lainnya yang sangat besar.
Namun potensi yang besar tersebut belum dapat dikelola dengan