Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 8
48
optimal, bahkan sebagian besar bahan tambang Indonesia dikelola
oleh perusahaan asing, seperti PT. Freeport di Papua, PT. Newmont di
Nusa Tenggara Timur, dan Iain-lain, dalam beberapa tahun terakhir
menimbulkan kecemburuan dan rasa tidak puas bagi masyarakat
sekitar. Tindakan anarkis seperti tembak menembak, atau bakar
membakar, merusak, dan Iain-lain sering terjadi. Peraturan dan
penegakan hukumnya belum dapat dijalankan dengan optimal,
sehingga penanganannya menjadi berlarut-larut.
d. Aspek ideologi.
Pada aspek ideologi, yang menjadi isu utama adalah Pancasila
dan pengamalannya. Kebebasan dan keterbukaan di era reformasi
sejak tahun 1998 tidak serta merta meruntuhkan keyakinan
masyarakat Indonesia terhadap ideologi nasional Pancasila. Pancasila
adalah dasar negara, falsafah pandangan hidup bangsa, dan ideologi
nasional yang hingga kini masih terus dijaga eksistensinya. Kelompok-
kelompok pro dan kontra terhadap Pancasila memang masih ada,
namun secara umum masyarakat menghendaki tetap dipertahankan-
nya Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Namun demikian, nilai-nilai ideologi asing pun semakin
kuat menumbuhkan cara hidup bebas dan terbuka, individualistis dan
konsumeristis, sehingga yang tampak dalam realita kehidupan
masyarakat adalah pembelokan-pembelokan terhadap nilai-nilai luhur
Pancasila kearah kehidupan yang semakin liberal-kapitalistik. Cara
hidup masyarakat yang demikian, diantaranya ditunjukkan dalam cara
penyampaian aspirasi dalam kasus-kasus konflik sosial dan unjuk
rasa yang semakin berani dan sering disertai tindakan-tindakan yang
melanggar aturan hukum seperti tindakan anarkis. Masyarakat pun
semakin mudah marah dan mudah terjadi ”amuk masa” yang anarkis.
Dalam kondisi ini, penegakan hukum terhadap tindakan anarkis
ditujukan untuk menjaga agar nilai-nilai Pancasila baik nilai dasar, nilai
instrumental maupun nilai praktisnya diamalkan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.