Page 6 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 6
34
ekonomi, orang-orang yang tidak mempunyai visi kedepan yang jelas
dan masa bodoh.
Dari uraian tersebut diatas diperoleh gambaran bahwa terdapat
aspek psikologi disamping faktor pendorong lainnya yang
menyebakan seseorang melakukan tindak pidana satwa liar termasuk
juga para oknum aparat yang terlibat kejahatan tersebut. Hal ini
dibuktikan bahwa masih terdapat oknum aparat yang terlibat dalam
tindak pidana satwa liar antara lain dengan ditangkapnya oknum
PolsusBalai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta
oleh Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri pada tanggal 7
bulan juni 2013 yang lalu pada saat transaksi jual beli satwa liar
berupa satu ekor elang jawa dan dua ekorkukang dengan harga yang
relative murah sebesar Rp.10 juta,38. Kasus yang lain adalah
tertangkapnya oknum aparat BKSDA DKI oleh Tim Direktorat Tipiter
Bareskrim Polri yang melakukan perdagangan satwa liar illegal berupa
Beruang Madu juga pada bulan yang lalu.
Masih terdapatnya beberapa kasus yang melibatkan oknum
aparat yang seharusnya melindungi kelestarian satwa liar tersebut
menunjukkan bahwa kondisi perilaku aparat penegak hukum tindak
satwa liar masihharus dibenahi dan ditingkatkan
13. Implikasi
a. Implikasi kualitas penegakan hukum tindak pidana satwa liar
terhadap pengamanan kekayaan Negara.
Semakin maraknya berbagai kegiatan di berbagai negara
untuk mengkampanyekan kelestarian lingkungan hidup
menunjukkan bahwa semakin menurunnya kualitas kelestarian
lingkungan hidup termasuk kelestarian hidup satwa liar, dimana hal
ini sebagai salah satu dampak dari pembangunan yang kurang
38 Data di ambil d a ri" news.detik.com (protes penjualan satwa liar aktivis profauna bertopeng
kukang ja w a ), 2013