Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9

37

         maupun dari luar. Dalam kaitannya dengan kekayaan Negara
         dimana kekayaan satwa liar terkandung didalamnya konsepsi
         nasional ini terkandung makna bahwa pada hakikatnya ketahanan
         nasional bangsa Indonesia berimplikasi terhadap kemampuan
         bangsa Indonesia untuk memanfaatkan dan mengelola aspek
         alamiah (Trigatra) untuk meningkatkan kesejahteraan hidup
         rakyatnya dalam rangka mewujudkan cita- cita nasional sebgaimana
         yang diamanatkan dalam pembukaan UUD Rl 1945 alinea IV.

                     Keanekaragaman hayati satwa liar Indonesia merupakan
         bagian dari kekayaan Negara merupakan potensi dan sumber daya
         alam yang meliputi seluruh kekayaan yang bersifat Hewani ( Flora)
         dan juga nabati (Fauna). Dengan demikian maka mengamankan
         kekayaan Negara merupakan wujud dari upaya untuk
         mengembangkan kekuatan dalam rangka melindungi
         keanekaragaman satwa liar dari kepunahan terhadap berbagai
         ancaman yang berasal dari dalam maupun luar negeri, hal tersebut
         harus dilakukan secara sinergi dengan aparat penegak hukum
         tindak pidana satwa liar lainnya agar tercipta kondisi ketahanan
         nasional yang kokoh khususnya ketahanan Sumber Kekayaan
         Alam.

14. Pokok-pokok persoalan yang ditemukan

         a.Kualitas aparat penegak hukum masih rendah

                   Masih rendahnya kualitas aparat penegak hukum terhadap
          tindak pidana satwa liar mengakibatkan keagamaan dan keragu-
          raguan dalam bertindak serta kurang tegas dalam melaksanakan
          tugasnya untuk melindungi satwa liar tersebut dari berbagai praktek
          kejahatan dan pelanggaran.Hal ini mengakibatkan kurang
          optimalnya penegakan hukum terhadap tindak pidana satwa liar,
          sehingga hasil penegakan hukum masih rendah apabila dibanding
          dengan tingkat penurunan populasi satwa"liar yang harus dilindungi
          dan dapat digambarkan sebagaimana tabel data terlampir:
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14