Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 8

38

ilmu pengetahuan yang diajarkan. Kurikulum juga, melalui berbagai cara
dan jalan, seharusnya terus-menerus menyusupkan ‘peringatan’ kepada
segenap pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan, bahwa proses belajar-
mengajar bukan sekadar proses transfer ilmu pengetahuan, akan
tetapi harus juga menjadi proses transfer nilai-nilai yang akan turut
menggenapkan pembentukan karakter siswa. Jangan sampai
membiarkan para pihak di dunia pendidikan lupa, bahwa hakikat
pendidikan adalah pembuka jalan bagi umat manusia untuk menemukan
kebenaran; dan kebenaran adalah juga titik tuju terakhir dari
pendidikan karakter. Dalam konteks Ketahanan Nasional, kurikulum yang
seperti inilah yang diharapkan, karena transfer nilai-nilai dari makna ilmu
pengetahuan adalah pendorong terjadinya pendewasaan (individu), yang
pada akhirnya akan menerbitkan kesadaran akan pentingnya membangun
kehidupan yang lebih rasional, terbuka (transparansi), kreatif, dan inovatif.
Kesadaran ini tentu saja akan memperkuat Ketahanan Nasional, karena
pada gilirannya akan melahirkan kebanggaan sekaligus mempertebal
kecintaan kepada Tanah Air. Dengan kata lain, dari perspektif pendidikan
karakter, teknologi dan ilmu pengetahuan memiliki potensi besar untuk turut
membangun Ketahanan Nasional. Bangsa Korea Selatan, sebagai contoh,
lebih memilih menggunakan telepon genggam merek Samsung, buatan
bangsanya sendiri, dibanding menggunakan merek lain buatan bangsa lain.
Nyaris tidak ditemukan masyarakat Korsel yang menggunakan telepon
genggam buatan bangsa lain. Mereka bangga menggunakan Samsung,
dan ini terjadi secara natural. Samsung sendiri juga layak dibanggakan dan
dipilih karena terus berkreasi dan berinovasi, hingga teknologi produknya
tidak pernah stagnan (apalagi ketinggalan jaman). Kebanggaan
masyarakat Korsel pada produk dalam negeri mereka (yang memang layak
dibanggakan; tidak dimanipulasi untuk jadi kebanggaan) merupakan
manifestasi dari kecintaan yang besar kepada Tanah Air. Dan kecintaan
kepada tanah air adalah pilar paling kuat dari Ketahanan Nasional.

         Saat ini, pada berbagai bentuk pendidikan di Tanah Air—termasuk
institusi pendidikan vokasional, pendidikan karakter seolah-olah
ditempatkan pada kotak-kotak ilmu pengetahuan yang secara tersurat
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13