Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 7

37

mengikuti kelaziman yang berlaku di seluruh dunia, apa pun nama, praktik,
dan modelnya: perpeloncoan, posma, ospek, dan seterusnya. Intinya
adalah mempekenalkan serta menanamkan sejak dini nilai-nilai yang
berlaku dan diberlakukan pada institusl yang dimasukinya.

          Dari proses semua inilah terbentuk karakter siswa dan alumni suatu
institusi serta ikatan-ikatan emosional antar siswa/alumni dan siswa/alumni
dengan institusi.

          Hanya, yang kerap dilupakan, pembentukan ketahanan mental, fisik,
kesetiakawanan, kekompakan, kebersamaan, dan solidaritas
membutuhkan patron agar tidak ditafsirkan secara bebas (tanpa batas).
Tanpa patron, terjadilah pola-pola proses kekerasan. Dan, dimanakah
pendidikan karakter berada? Pendidikan karakter berada dalam kultur dan
pola-pola proses pembentukan pembentukan ketahanan mental, fisik,
kesetiakawanan, kekompakan, kebersamaan, dan solidaritas tersebut.

          Untuk dapat mengoptimalkan pendidikan karakter maka perlu
diketahui kondisi pendidikan karakter bagi siswa vokasional saat ini,
implikasi pendidikan karakter terhadap penurunan tindak kekerasan, dan
implikasi dari penuruan tindak kekersan terhadap Ketahanan Nasional.

12. Pendidikan Karakter Bagi Sekolah Vokasional Saat ini.
          Setiap cabang ilmu pengetahuan sesungguhnya memiliki karakter

sendiri-sendiri, dan karenanya mengandung nilai-nilai pendidikan karakter
(moral dan etika). Semua ilmu pengetahuan berakar pada filsafat, hingga
turunannya akan selalu mengandung nilai-nilai filosofis.

         Akutansi, misalnya, adalah ilmu pengetahuan yang berkarakter
tertib, menuntut kelengkapan data, ketepatan perhitungan, logika yang
benderang, check and re-check, dan memberi gambaran akan kemajuan
atau kemunduran. Dengan demikian, akuntasi memiliki karakter rigid,
presisi, terbuka, dan rasional.

          Karena itu, kurikulum pendidikan— apa pun nama dan modelnya—
seharusnya membuka ruang bagi para pendidik untuk dapat menebarkan
poin-poin pembentuk karakter kepada para murid melalui cabang-cabang
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12