Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9
39
menjadi permasalahan adalah dalam pemanfaatannya itu,
karena masyarakat kita yang cenderung konsumtif maka besar
pengeluaran dari pendapatan. Dahulu kita merupakan negara
“penghasil minyak”, tetapi sekarang “pengi-plpor” minyak,
karena kenaikan jufnlah produksi minyak dalam negeri tidak
sebanding dengan konsumsi minyak masyarakat dan industri
dalam negeri. Masih banyak lagi sumber kekayaan alam yang
belum digarap secara optimal misalnya pertambangan emas,
biji besi, tembaga, nikel, dan lain-lain. Namun sekali lagi yang
perlu diwaspadai adalah pengeluaran Pemerintah yang
cenderung tidak mampu menabung, apalagi dengan luasnya
tuntutan masyarakat di era demokrasi ini.
3) Aspek Demografi.
Jumlah penduduk Indonesia sekarang sudah mencapai
234,2 juta jiwa dengan pertumbuhan sekitar 1,3 % per tahun.
Dari jumlah itu yang bermukim di Pulau Jawa dan Bali ada
sekitar 60 %, sisanya di pulau-pulau lainnya. Penyebaran
penduduk yang tidak seimbang akan semakin menimbulkan
banyak permasalahan kerawanan, apabila kalau diikuti
dengan pemerataan pembangunan, karena ada perbedaan
dalam tingkat kesejahteraan masyarakat di perbatasan masih
rendah, tingkat kehidupan berpolitik maupun tingkat keamanan
baik konflik vertikal maupun horizontal.
Besarnyagjaju pertambahan penduduk ini bila tidak
diimbangi dengan mobilitas atau migrasi penduduk serta
pendidikan yang cukup untuk memperoleh lapangan pekerjaan
akan merupakan tekanan politik yang semakin berat pada
Pemerintah, sehingga masalah kependudukan ini memerlukan
kontrol yang ketat dari Pemerintah.
Pada akhir 2007 sejumlah penduduk yang bermukim di
wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia di Kalimantan
di rekrut menjadi Tentara Milisi yang disebut “Askar Wataniah”.
Kegiatan tersebut telah berlangsung lama tanpa

