Page 13 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 13
27
4) Causa Finalis (asal mula tujuan):
Tujuan dirumuskan dan disyahkannya Pancasila sebagai sistem
filsafat mendasari berdirinya sebuah organisasi yang bernama
Indonesia. Dalam tataran ini Pancasila memiliki kualitas filsafat dan
esensi yang terdalam.32
Pancasila secara filsafati juga memiliki asal mula tidak
langsung yaitu berasal dari adat-istiadat, kebudayaan, serta nilai
agama yang berkembang di Indonesia. Dalam hal ini maka
nusantara dengan segenap perjalanan panjangnya merupakan asal
mula tidak langsung dari Pancasila.
Yudi Latif menyatakan bahwa Pancasila merupakan warisan
genius nusantara yang merefleksikan unsur laut dan tanah. Unsur
laut dan tanah memiliki nilai kesanggupannya untuk menerima dan
menumbuhkan. Dalam hal ini, apapun budaya dan ideologi yang
masuk, sejauh dapat dicerna oleh sistem sosial dan tata nilai
setempat, dapat berkembang secara berkelanjutan.33
Dari berbagai data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
Pancasila lahir dari nilai terdalam bangsa Indonesia. Pilihan
pandangan hidup bangsa pada Pancasila adalah sebuah pilihan
eklektis inkorporatif, artinya sebuah pilihan yang khas dan sesuai
dengan kondisi objektif bangsa Indonesia atau sebuah pilihan yang
orisinal.
b. Periodisasi Pendidikan Pancasila :
Implementasi nilai-nilai Pancasila di lingkungan pendidikan
dilakukan dengan memasukkan mata pelajaran Pancasila dalam
materi pembelajaran. Pelajaran Pancasila mengalami dinamika yang
sangat beragam seiring dengan perkembangan jaman dan
pergantian pemerintahan. Dinamika implementasi nilai-nilai
32 Nomensen Sinamo, Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi (Jakarta :
Bumi Intitama Sejahtera, 2010), hal. 29-30.
33 Yudi Latif, op cit, hal. 2-3.

