Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10
94
pisahkan bagian-bagiannya itu agar supaya kita dapat memajukan
kesempurnaan hidup yakni kehidupan dan penghidupan anak-anak
yang kita didik selaras dengan dunianya.69 pengertian pendidikan ini
menunjukkan keutuhan potensi dan segenap daya warga didik yang
harus dikembangkan bagi kemajuan dan kesempurnaan hidup
selanjutnya.
Dalam konteks pendidikan Pancasila yang diharapkan maka
pendidikan tetap mengacu pada dan sekaligus untuk
mengobjektivikasikan Pancasila, sehingga relasi pendidikan dengan
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya itu memperoleh tempat
yang strategis. Dalam kepentingan ini pendidikan Pancasila dan
pendidikan demokrasi mengarahkan perhatian pada moral yang
diharapkan bisa diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu
perilaku yang memancarkan iman dan takwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa yang terdiri atas berbagai golongan agama, perilaku yang
bersifat kemanusiaan yang adil dan beradab, perilaku kebudayaan
dan beraneka ragam kepentingan perilaku yang mendukung
kerakyatan yang menggunakan kepentingan bersama di atas
kepentingan perorangan dan golongan. Dengan demikian perbedaan
pemikiran pendapat atau kepentingan diatasi melalui keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.70
e. Keajegan Nilai-Nilai Moral dan Etika Pancasila Dalam
Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
Sebagaimana diurakan pada Bab III, globalisasi yang menerpa
bangsa Indonesia telah membawa seperangkat nilai-nilai yang
didifusikan kepada tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara di Indonesia. Ketiadaan pemahaman terhadap nilai-
nilai Pancasila sebagai moral bangsa, penetrasi global tersebut
diterima dengan tanpa saringan (filter). Akibatnya terjadi pergeseran
69 Ki Hajar Dewantara, 2004, pendidikan, cet. Ill, Yogyakarta : Majelis Luhur persatuan
Taman Siswa, him. 15.
70 Syahrial Syarbaini, 2003, Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi, Jakarga : Ghalia
Indonesia, him. 13.

