Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 7

91

           masing adalah plural dan sekaligus juga heterogen. Pluralitas
           sebagai kontraposisi dari singularitas mengindikasikan adanya suatu
           situasi yang terdiri dari kejam akan dan bukan ketunggalan.64

              Kemajemukan bangsa, dengan kesadaran ideologis yang
         terbarukan dan penuh vitalitas ini, ditempatkan sebagai potensi dan
         kondisi yang harus dikelola dan diberdayakan sehingga mengalami
         transformasi ketahanan nasional yang menyadari kesamaan dan
         kebersamaan sebagai bangsa Indonesia serta tetap mengakui dan
         menghormati perbedaan dan keunikan masing-masing. Dengan
         demikian dalam kemajemukan tersebut integrasi bangsa menjadi
         kuat, konflik menjadi reda dan pemerataan pembangunan bisa
         dilaksanakan dengan partisipasi masyarakat yang tinggi.

              Dengan watak Pancasila sebagai ideologi terbuka, maka ada dua
          keuntungan dan sekaligus peluang bagi pelaksanaan revitalisasi
          Pancasila dengan selalu mengindahkan kemajemukan bangsa yang
          diberdayakan. Pertama; sebagai falsafah hidup bangsa yang digali
          dari nilai-nilai dan pandangan hidup asli bangsa Indonesia, maka
          Pancasila memiliki potensi intrinsik untuk dielaborasi dan
         diimplementasikan secara kreatif. Kedua; spirit revitalisasi nilai-nilai
         moral Pancasila dengan sendirinya pula sudah terkandung dalam
         Pancasila, yang dalam filsafat menempatkan diri sebagai subjek
         yang memberikan penilaian terhadap segala sesuatu yang
         menyangkut kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
         Dengan kata lain, Pancasila merupakan genetivus subjectivus,
         Pancasila yang menjadi subjek itu adalah Pancasila sebagai
         pandangan hidup bangsa dan negara Indonesia.65

              Dengan demikian, masih berkaitan dengan kemajemukan
         bangsa yang diberdayakan tersebut, revitalisasi nilai-nilai moral
         Pancasila yang diharapkan juga mempunyai hubungan timbal balik
         dengan gagasan objektivikasi Pancasila. Objektivikasi Pancasila

64 Budiono Kusumohamidjojo, 2000, Kebhinnekaan Masyarakat di Indonesia, Suatu
      Problematik Filsafat Kebudayaan, Jakarta : Grasindo, Im. 45.

65 M engenai istilah “genetivus subjectivus" ini lihat kembali kementrian Koordinator
      Bidang Politk Hukum dan K eam anan, 2008, Sosialisasi Pancasila, him. 31
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12