Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 8

Dalam hal ini pemerintah hams berupaya untuk menghapus lahan subur bagi
berkembangnya jaringan teroris seperti kemiskinan, kebodohan, kesenjangan sosial,
diskriminasi, ketidakadilan serta terpasungnya proses demokrasi.Menyikapi analisis
ancaman terorisme tersebut di atas hams dilakukan upaya proaktif dengan menyiapkan
sistem pengawasan yang ketat untuk menutup semua peluang masuk dan berkembangnya
jaringan terorisme serta untuk mencegah aksi terorisme. Upaya ini bukan hanya menjadi
tanggung jawab BIN, TNI dan Polri melainkan menjadi tanggung jawab bersama unsur
pemerintah dan masyarakat. Dalam menghadapi terorisme yang lingkup serta jaringannya
bersifat lintas negara diperlukan kerjasama intemasionai atas dasar saling menghormati
kedaulatan demi terwujudnya ketertiban dunia.

          Kerjasamabilateral dan multilateral dengan antar negara dalam upaya
penanggulangan terorisme hams terns dilakukan. Diantaranya dalam bentuk keija sama
antar institusi pemerintah yang terkait meliputi keija sama peningkatan kualitas SDM,
teknologi, informasi dan komunikasi tentang jaringan terorisme.Lemahnya penjagaan
wilayah perbatasan dan pintu-pintu masuk Indonesia seperti pelabuhan laut dan udara serta
keterbatasan kerjasama antar negara di bidang kejahatan terorisme akan menjadikan
Indonesia sebagai lahan subur bagi tumbuh dan berkembangnya jaringan terorisme.
Terkait dengan hal tersebut hams dilakukan pengawasan ekstra ketat pada setiap pintu
masuk, sehingga membatasi kemungkinan masuknya jaringan terorisme intemasionai.
Atas dasar itu, diperlukan keterpaduan antar institusi Imigrasi, Bea Cukai, Polri dan TNI
dalam melaksanakan fungsinya mengawasi wilayah perbatasan.

          Disamping pengawasan wilayah, hams diawasi keberadaan individu serta
organisasi/kelompok tertentu yang selama ini diduga memiliki hubungan dengan jaringan
terorisme intemasionai. Walaupun Indonesia secara tegas menolak pengaitan terorisme
dengan agama atau budaya tertentu, namun usaha memberantas terorisme dalam jangka
panjang hams dilakukan dengan mengikis akar-akar terorisme yang muncul dari
radikalisme dan manipulasi terhadap agama. Hal yang dilakukan oleh kelompok teroris
seperti ini adalah dengan sengaja menggunakan perisai agama Islam agar teijadi benturan
antar negara. Masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam sering digunakan
sebagai kedok untuk melakukan peijuangannya dengan berbaur bersama masyarakat dalam
rangka penyamaran, sehingga pelaku teroris sulit ditangkap bahkan terkadang dilindungi
oleh kelompok masyarakat yang berpaham sama. Fenomena seperti ini mengharuskan
adanya langkah pengawasan secara khusus terhadap individu atau organisasi tertentu yang
terindikasi memiliki hubungan dengan jaringan terorisme intemasionai.

                                                                                                                 64
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13