Page 6 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 6
62
Sebagai bangsa yang telah mandiri secara pangan, Indonesia juga
akan mampu mengambil langkah yang lebih independen dalam menentukan
kebijakan pangan karena terbebas dari keharusan dan persyaratan negara
lain, terutama atas desakan mekanisme pasar dan kapitalisme global di
sektor pangan. Bangsa Indonesia akan memiliki independensi baik di tingkat
regional maupun global, karena kebutuhan dasarnya di sektor pangan telah
terpenuhi secara mandiri, dan kerjasama internasional yang dijalankan lebih
mengedepankan aspek kesetaraan. Dengan demikian, tercapainya
ketahanan pangan di Indonesia merupakan faktor yang berkontribusi secara
positif dalam meningkatkan kemandirian bangsa dalam konteks hubungan
dengan negara lain, sehingga diharapkan akan dapat menjaga martabat
bangsa, serta meminimalisir intervensi asing dalam menentukan kebijakan
dalam negeri Indonesia.
23 Indikator Keberhasilan.
Kondisi kepemimpinan nasional di daerah guna mendukung ketahanan
pangan saat ini sangat dipengaruhi oleh beberapa kondisi yang dapat
menyebabkan kurang efektifnya pola kepemimpinan di daerah dalam
mengoptimalkan sumber daya dan mengelola sektor pangan. Apabila hal ini tidak
segera diselesaikan secara komprehensif dan integral, maka dampaknya
dikhawatirkan akan dapat menyebabkan terganggunya proses pencapaian
ketahanan pangan. Berbagai pokok persoalan yang telah dianalisa sebelumnya
harus segera ditanggulangi, namun tentu harus diikuti oleh serangkaian kebijakan,
strategi dan upaya yang cermat dan terukur. Untuk dapat menilai efektivitas :
a. Meningkatnya Kualitas SDM Kepemimpinan Nasional di Daerah.
Faktor paling penting dalam mengoptimalkan kepemimpinan nasional
di daerah adalah kualitas SDM dari para pemimpin daerah itu sendiri.
Sebagai pemegang kekuasaan di tingkat lokal, para pemimpin di daerah
hendaknya memiliki kualitas dan kualifikasi tertentu yang dapat mendukung
kinerja, serta peran dan fungsinya dalam menjalankan tugas kepemimpinan
di daerah tersebut. Daerah-daerah yang dipimpin dengan baik dan efektif
oleh Kepala Daerahnya diharapkan mampu menghasilkan kinerja yang positif
dalam konteks pemenuhan kebutuhan pangan. Selain guna meningkatkan