Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9
63
f. Ekonomi. Optimalisasi pengelolaan kawasan konservasi dalam
pembangunan masyarakat di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir dan
mendorong pertumbuhan ekonomi nasional terutama dilihat dari
peningkatan nilai manfaat sumber kekayaan alam, penyerapan tenaga
kerja dan peningkatan kesejahteraan, kondisi yang diharapkan adalah:
1) Nilai pemanfaatan sumberdaya meningkat dan memberikan
kontribusi bagi perekonomian lokal masyarakat pesisir maupun
pertumbuhan ekonomi nasional. Misalnya, nilai ekonomi terumbu
karang yang dimanfaatkan dalam pengelolaan kawasan konservasi
yang optimal dapat mencapai 15.000 USD sampai dengan 45.000
USD per kilometer persegi per tahun.
2) Kontribusi sektor perikanan kepada PDB meningkat secara
konsisten setiap tahun.
3) Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pekerjaan alternatif di
kawasan konservasi, mampu menumbuhkan ekonomi lokal secara
konsisten meningkat. Setidaknya, pendapatan dari ekonomi
alternatif tersebut mampu menggandakan pendapatan rumah tangga
nelayan masyarakat pesisir.
4) Pendapatan daerah dan pendapatan sektor yang menjadi dampak
pengelolaan kawasan konservasi perairan meningkat secara
signifikan, seperti pengusahaan penginapan, jasa operator wisata,
biro perjalanan, retribusi jasa lingkungan, maupun berbagai atraksi
yang selain meningkatkan pendapatan juga menyerap tenaga kerja
dalam jumlah besar.
5) Tenaga kerja sektor perikanan diharapkan meningkat, yang meliputi
kegiatan di hulu sampai di hilir. Hal ini sejalan dengan optimalisasi
pemanfaatan konservasi berbasis industrialisasi perikanan yang
akan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.
6) Investasi baik PMA (Penanaman Modal Asing) maupun PMDN
(Penanaman Modal Dalam Negeri) meningkat tajam, sebagai hasil
dari terciptanya iklim investasi yang kondusif.
7) Pengelolaan kawasan konservasi yang optimal menjadi penggerak
ekonomi sektor informal.