Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10

78

negara sesungguhnya memiliki segenap sumber daya yang
idealnya dapat dioptimalkan untuk mengantisipasi dan
mencegah terjadinya konflik antar-kelompok masyarakat.
Berbagai daerah sebagaimana telah disebutkan di atas
memiliki tingkat kerawanan yang cukup mengkhawatirkan,
sehingga institusi yang berwenang di daerah tersebut
termasuk jajaran Korem, Kodim, Polda dan Polres perlu
memberikan pemahaman kepada masyarakat dan melakukan
pendekatan persuasif, sehingga mereka memiliki inisiatif
untuk turut bertanggung jawab dalam menjaga keamanan,
ketertiban dan perdamaian di daerahnya.

3) Pemerintah Daerah melalui Badan Kesbangpol

setempat  bersama-sama  dengan  organisasi

kemasyarakatan seperti Karang Taruna melakukan

revitalisasi upaya pertahanan sipil yang dimulai dari

komunitas terkecil dalam masyarakat. Era modernisasi

dewasa ini semakin mereduksi peran warga dalam

pelaksanaan Kewaspadaan Nasional, sehingga pola-pola

kegiatan seperti ronda, wajib lapor oleh tamu asing, serta

pengawasan oleh RT atau RW setempat semakin terabaikan.

Padahal implementasi Kewaspadaan Nasional hendaklah

dimulai dari unit yang terkecil dalam sebuah komunitas dan

dilakukan melalui upaya yang paling sederhana. Namun

sayangnya akhir-akhir ini hal tersebut justru semakin

berkurang intensitasnya, karena pola hidup dan interaksi

warga yang cenderung apatis, individualis dan egois. Realitas

tentu sangat bertentangan dengan upaya peningkatan

partisipasi masyarakat dan aplikasi sikap bela negara dalam

kehidupan sehari-hari. Keberadaan aparat Hansip dan

organisasi Karang Taruna juga sebaiknya perlu direvitalisasi,

agar perannya semakin optimal dalam mendukung

terwujudnya keamanan di lingkungan setempat dan
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15