Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 8

36

        Sedangkan intensitas energi adalah energi yang dibutuhkan untuk
meningkatkan gross domestic product (GDP) atau produk domestik
bruto.(PDB) Semakin efisien suatu negara, maka intensitasnya akan
semakin kecil. Intensitas energi Indonesia sebesar 482 TOE (ton-oil-
equivalent) per US$1 juta. Artinya, untuk menghasilkan nilai tambah (GDP)
US$1 juta, Indonesia membutuhkan energi 482 TOE. Sebagai
perbandingan, intensitas energi Malaysia 439 TOE/juta US$ dan intensitas
energi rata-rata negara maju yang tergabung dalam OECD (Organisasi
Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan) hanya 164 TOE/juta US$.

13. IMPLIKASI PENGGUNAAN ENERGI TERHADAP KESTABILAN
        EKONOMI DAN STABILITAS EKONOMI TERHADAP
       PEMBANGUNAN NASIONAL

       Pembangunan nasional bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan
dan keamanan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Untuk mendorong laju
pembangunan nasional dibutuhkan stabilitas ekonomi yang kuat. Untuk
meningkatkan stabilitas ekonomi diperlukan pasokan energi yang aman
dan berkesinambungan. Penggunaan energi yang tidak optimal akan
berimplikasi kepada penurunan stabilitas ekonomi, dan stabilitas ekonomi
yang tidak kokoh akan berimplikasi menghambat laju pembangunan
nasional.

a. Implikasi Optimalisasi Penggunaan Energi Terhadap Kestabilan
         Ekonomi

       Pertambahan jumlah penduduk dan majunya peradaban memerlukan
jumlah energi yang semakin meningkat. Energi sangat dibutuhkan unuk
menunjang aktifitas manusia terutama aktifitas ekonomi. Dunia modern
membutuhkan energi dalam jumlah sangat besar, sehingga adanya
gangguan di sektor energi akan menghambat laju perekonomian
Penggunaan energi yang tidak optimal akan menganggu aktifitas
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13