Page 12 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 12
40
(d) Menggunakan bahasa campuran, yaitu bahasa Jawa
halus dan bahasa khas pedesaan, dan bahasa Indonesia.
(e) Menggunakan latar cerita di daerah-daerah pedesaan34
Elemen-elemen pertunjukan tersebut selalu digunakan dalam
setiap pertunjukan Ketoprak, sehingga mudah dikenali oleh
penonton. Jika ada pertunjukan yang menggunakan elemen-elemen
tersebut dalam tampilannya, maka akan diketahui bahwa
pertunjukan tersebut menggunakan gaya Ketoprak atau terinspirsi
oleh Ketoprak.
Ketoprak dapat diusulkan kepada lembaga Internasional
sebagai karya yang dilindungi dengan hukum hak atas kekayaan
intelektual/kreatif bangsa. Implikasinya adalah, jika tidak mendapat
perlindungan, maka elemen-elemen yang dimiliki seni Ketoprak akan
hilang dan tidak lagi mampu digunakan oleh generasi penerusnya.
Penggunaan elemen-elemen Ketoprak tidak lagi dapat dikontrol oleh
pemerintah dan tidak mampu lagi dikenali oleh masyarakat pemilik
pengetahuan tradisional tersebut. Maka Pemberdayaan Seniman
Tradisional gagal dan kekayaan kreatif bangsa akan sirna.
b. Implikasi Kondisi Pemberdayaan Seniman Tradisional
Terhadap Ketahanan Nasional.
Sebagai suatu konsepsi, Ketahanan Nasional penting untuk di
terapkan dalam seluruh penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara dari mulai tahap perencanaan hingga
tahap pelaksanaan dan evaluasinya dengan cara dijabarkan dalam
kerangka pemikiran yang lebih teknis operasional.35 Relevansi
konsep Ketahanan Nasional dengan Pemberdayaan Seniman
Tradisional berada pada kehendak untuk:
^Yudiaryani, “Interpretasi Teks dan Konteks Sastra Lisan Sebagai Strategi
Penguatan Kreativitas Seniman Seni Pertunjukan Teater Tradisional", Hibah Kompetitif
Penelitian Sesuai Prioritas Nasional Batch I, Dirjen DIKTI, 2009.
35 Modul Bidang Studi Ketahanan Nasional.