Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9
d. Teori ketahanan berbasis kebijakan (Resilience based policy).
Teori yang dikemukakan oleh Adrian du Plesis van Breda, 2001 dari
Military Psycological Institute, South Africa, menekankan bahwa kebijakan
harus dirumuskan dan dikembangkan bukan berbasis masalah, tapi berbasis
kebutuhan manusia. Oleh sebab itu proses-proses mitigasi untuk penetapan
sebuah kebijakan merupakan sebuah keniscayaan sehingga kebijakan itu
benar-benar mampu memberdayakan seluruh potensi yang dimiliki manusia
untuk berubah menuju arah yang lebih baik dan sesuai dengan parameter-
parameter kebenaran tanpa terbebani oleh perasaan-perasaan salah atas
kelemahan-kelemahan yang dimilikinya22.
Teori ketahanan berbasis kebijakan ini sangat relevan untuk
mengimplementasikan politik pendidikan yang berbasis kebutuhan rakyat
Indonesia yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang terdiri dari
banyak pulau dengan berbagai macam konsisi geografis dan kondisi sosial
budaya.Politik pendidikan yang diimplementasikan oleh seluruh pemegang
otoritas politik dan otoritas pendidikan di Indonesia harus mampu
memberdayakan seluruh potensi masyarakat Indonesia di manapun
mereka berada termasuk bagi masyarakat Indonesia yang tinggal di daerah-
daerah yang merupakan wilayah perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar.
Kebijakan politik di era demokratisasi harus dirumuskan dengan berbasiskan
kebutuhan masyarakat tanpa membeda-bedakan darimana kelompok
masyarakat itu berasal karena demokrasi pada hakekatnya adalah
perwujudan kekuasaan dan “kedaulatan rakyat” yang dijalankan melalui
bentuk-bentuk perwakilan,
e. Teori Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional menurut Tim Pokja Ketahanan Nasional
Lemhannas RI, adalah: “Kondisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan dan gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam
negeri yang langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas,
identitas, dan kelangsungan hidup bangsa serta perjuangan mengejar tujuan
22 Ibid.
23

