Page 11 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 11
k LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL RI________________________________________ 39
posisi 42 dari 57 negara yang diperhitungkan IMD53, disejajarkan dengan
negara-negara emerging (emerging nations), namun masih jauh dibandingkan
lingkungan A SEA N , Thailand (36), Malaysia (18) dan Singapore (3), dan
indeks produktivitas pada peringkat 59 dari 60 negara, dikalahkan oleh
Filipina (49), Malaysia (28) dan Cina (31).
13. Implikasi Pengucuran Kredit Bersubsidi Saat Ini Pada
Pemberdayaan Sektor Informal dan Pembangunan Nasional.
a. Implikasi Pengucuran Kredit Bersubsidi Pada Pemberdayaan
Sektor Informal.
Melihat dari kondisi pengucuran kredit bersubsidi dan sektor informal
saat ini menandai adanya suatu sektor ekonomi potensial, yaitu sektor
informal yang selama ini tidak mendapat tempat yang layak dalam
pembangunan ekonomi Indonesia. Sektror ini merupakan representasi dari
masyarakat akar rumput dimana tergambarkan segala hal ketidak-adilan
perlakuan pemerintah terhadap golongan mayoritas (dalam hal ini sektor
informal). Secara umum hal ini menggambarkan kegagalan pemerintah dalam
membina sektor formal menjadi pencipta lowongan (kesempatan) kerja
nasional, sebaliknya sektor informal telah menunjukkan sumbangsihnya yang
signifikan dalam menampung tenaga keija, dan menyelamatkan ekonomi
nasional pada saat-saat krisis, yaitu:
1) Kurangnya perhatian pemerintah dalam upaya memberdayakan
sektor ini;
2) Penguasa moneter (BI) telah gagal mengendalikan tingkat suku
bunga pinjaman yang kondusif untuk berinvestasi;
3) Tidak siapnya perbankan nasional membantu sektor ini, karena
terlanjur diponis sebagai sektor yang berisiko tinggi untuk dikucurkan
kredit;
4) Bagian terbesar dari sektor informal adalah wajah kemiskinan
Indonesia;
53IMD Competitive Center; Op Cit, 2009

