Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 8

26

aparatur penegak hukum mampu menjalankan tugasnya dengan komitmen
tinggi. Penegakan supremasi hukum akan bermuara bagi terciptanya rasa
aman, perwujudan keadilan dan peningkatan kesejahteraan, sebagaimana
esensi yang terkandung di dalam konsepsi Ketahanan Nasional.

         a. Implikasi Kewaspadaan Nasional terhadap Supremasi
         Hukum.

                     Dalam menganalisa kondisi implementasi Kewaspadaan
          Nasional saat ini, maka data-data yang telah disampaikan
          sebelumnya tentu perlu dikaji kembali. Dari tahun ke tahun, grafik
          kekerasan dan konflik komunal di Indonesia cenderung meningkat,
          sehingga kondisi ini merefleksikan bahwa penegakan supremasi
          hukum di Indonesia belum berjalan efektif. Sebagai gambaran,
          peningkatan cukup signifikan terjadi pada beberapa jenis konflik,
          seperti Konflik Politik dari 74 insiden (12%) selama tahun 2009,
          menjadi 117 insiden pada pertengahan tahun 2010 (16%).

                    Salah satu hal yang memicu peningkatan itu adalah karena
          pada tahun 2010 banyak diselenggarakan pemilihan umum kepala
         daerah (pemilukada) secara langsung yang terjadi di 244 daerah.
         Jika dirata-rata, hampir setiap hari Indonesia melangsungkan
         pelaksanaan pemilihan kepala daerah. Sayangnya, pemilukada
         secara langsung ini masih ditandai oleh hubungan emosional yang
         cukup kuat antara elite kandidat dengan massa pemilih, serta
         dilatarbelakangi oleh kokohnya identitas komunal yang mengabaikan
         prinsip-prinsip demokrasi.

                   Salah satu esensi demokrasi yang diabaikan itu ialah
         kurangnya pendidikan politik yang demokratis dan pendidikan
         kewarganegaraan yang memadai dari partai politik, sehingga
         mengakibatkan proses pemilukada cenderung menjadi ajang
        kontestasi kekuasaan elite lokal semata. Rendahnya kedewasaan
        dan etika berpolitik mereka akhirnya kerap melibatkan konflik dan
        kekerasan antar-kelompok pendukung kandidat, karena para elite
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13