Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9

75

     1) Disusun melalui pendekatan celling effect dalam rangka
            mensejajarkan informasi dan komunikasi di masyarakat
            terkait dengan penyebab konflik, siapa saja yang terlibat,
           dan apa motifnya.

    2) Melakukan pendekatan narrow casting dalam rangka
           merangsang keterlibatan masyarakat secara aktif dalam
           setiap proses komunikasi untuk mencari solusi atas sebuah
           masalah sengketa yang berujung pada munculnya konflik
           sosial.

   3) Pemanfaatan saluran tradisional, dengan cara melibatkan
          tokoh masyarakat kharismatik, tradisi dan budaya yang
          merupakan bagian dari sikap dan perilaku dalam
          masyarakat lokal.

  4) Menciptakan mekanisme keikutsertaan khalayak yaitu
          mekanisme komunikasi partisipasi yang dilakukan dengan
         cara mengikutsertakan (partisipasi) masyarakat atau
         khalayak dalam setiap aktifitas penanganan konflik sosial.
         Pada konteks resolusi konflik yang fisiabilitas, maka

  Pemerintah Daerah harus lebih mengedepankan dan
 mengintensifkan serta meningkatkan frequensi komunikasi
 dengan masyarakat dalam rangka merangsang partisipasi aktif
 masyarakat dalamproses penyelesaian sebuah konflik sosial.
 Jika hal tersebut dapat dilaksanakan, maka sesungguhnya tanpa
 disadari masyarakat turut serta berpartisipasi aktif dalam
 menciptakan stabilitas Kamtibmas. Sebab resolusi yang
fisiabilitas akan meminimalisir kemungkinan terjadinya konflik
sosial dengan tematis yang sama. Dengan kata lain, konflik
sosial yang dapat dicegah akan menghasilkan stabilitas
Kamtibmas. Stabilitas Kamtibmas merupakan kunci pokok dalam
penyelenggaraan pembangunan nasional.

       Resolusi konflik yang memiliki nilai fisiabilitas harus
memperhatikan pula posisi dan melibatkan peran para tokoh
masyarakat kharismatik untuk meneruskan setiap informasi dan
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14