Page 11 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 11
39
5) Potensi menjadi negara miskin dan sangat tergantung
terhadap produksi bahan pangan negara lain akan semakin
besar, dikarenakan ketahanan pangan yang rendah serta
ketergantungan produk luar.
14. Permasalahan Yang Ditemukan
Dari sisi analisis Asta Gatra yang dipakai Lemhannas RI untuk
melihat satu persoalan, maka persoalan yang timbul berkaitan dengan
produk pangan Indonesia, seperti yang menimpa Kopi Gayo di Belanda,
Kopi Toraja di Jepang, dan Beras Adan Krayan di Serawak, serta Lada Putih
Munthok di Bangka, perlu dikaji akar masalahnya dan kondisi ini dijadikan
sebagai tolok ukur implementasi kewaspadaan nasional kita terhadap
produk-produk indikasi geografis tanaman pangan asli Indonesia saat ini.
Dengan sarana pisau analisis Ketahanan Nasional ini dimungkinkan untuk
melihat persoalan secara lebih jelas dari aspek geografis, sumber kekayaan
alam, sumberdaya manusia, aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, dan pertahanan-keamanan, sebagai berikut:
Dari aspek geografis: Wilayah Indonesia yang begitu luas dan
berada di lintasan katulistiwa yang sekaligus menjadi tempat pertemuan dua
samudera, merupakan kondisi langka yang benar-benar dikaruniakan Tuhan
Yang Maha Esa kepada bangsa Indonesia. Kondisi geografis Indonesia ini
dapat menjadi modal dasar pembangunan yang sangat berharga. Namun,
di sisi lain, keuntungan ini pun harus diwaspadai karena konsekuensi dari
luas wilayah yang terdiri dari belasan ribu pulau ini juga menyebabkan
Indonesia harus mampu memiliki sistem komunikasi dan pengawasan yang
efektif terhadap seluruh wilayahnya. Disamping itu, meskipun Indonesia
memiliki daratan yang sangat luas, tetapi harus diakui bahwa daerah yang
paling subur dan cocok untuk pertanian pangan sangat terbatas, terutama di
Pulau Jawa dan Sumatera, dan sebagian Kalimantan. Di beberapa pulau
lain memang ada wilayah yang subur, namun masih harus dibangun sarana
dan prasarana pendukungnya.